Fimela.com, Jakarta Depresi bisa terjadi pada siapa saja. Perempuan dan pria bisa mengalami depresi. Hanya saja secara global, perempuan lebih rentan mengalami depresi. Kira-kira kenapa, ya?
Mengutip buku Loving the Wounded Soul, perempuan memang lebih rentan terhadap berbagai turbulensi emosi karena memiliki fluktuasi hormon lebih tinggi dibandingkan pria. Perempuan juga lebih sering memikirkan sesuatu berulang-ulang. Perubahan hormon dalam tubuh bisa sangat memengaruhi emosi perempuan. Selain itu, peran perempuan di zaman modern juga juga ikut memengaruhi.
Advertisement
BACA JUGA
Perubahan Hormon Membuat Kita Lebih Rentan
Perempuan jadi lebih rentan terhadap hal-hal yang bersifat emosional karena perubahan hormon di dalam tubuhnya. Pada siklus menstruasi misalnya, sebanyak 47,8% perempuan mengalami PMS (premenstrual syndrome). Saat mengalami PMS, perempuan akan mengalami sakit di beberapa bagian tubuh, seperti keram perut, sakita tulang belakang, sakit kepala, dan gangguan pencernaan. Ditambah lagi dengan pengaruhnya terhadap sisi emosi, seperti menjadi lebih mudah marah, sedih, dan sensitif. Pada kehamilan, perempuan juga akan mengalami sejumlah perubahan hormon dalam tubuhnya. Bisa dikatakan, perubahan hormon yang terjadi dari waktu ke waktu menjadi faktor yang sangat memengaruhi perempuan dan menyebabkannya lebih mudah terkena depresi.
Advertisement
Terlalu Banyak Tuntutan
Menjadi pekerja kantoran dan pekerja domestik, perempuan zaman sekarang dituntut menjalani peran ganda. Apalagi bila budaya patriarki masih mengakar kuat di lingkungan kita, maka beban yang diberikan pada setiap peran tentu sangat berat dan dapat memicu depresi.
Banyaknya tuntutan yang diberikan pada perempuan juga bisa membuatnya rentan depresi. Seperti tuntutan untuk selalu terlihat menarik, untuk bisa merawat diri dan orang lain, menyelesaikan urusan domestik sendiri, dan sebagainya. Tuntutan untuk selalu bisa menjadi sempurna bila tak diatasi dengan baik bisa menjadi pemicu depresi pada perempuan.
Depresi memiliki kompleksitasnya sendiri. Berbagai faktor bisa jadi penyebabnya. Apabila kita merasakan gejala-gejala yang mengarah pada depresi, ada baiknya untuk segera berkonsultasi ke psikologi dan psikiater ya.
#GrowFearless with FIMELA