Fimela.com, Jakarta Hidup dapat dibuat lebih baik dengan mendesain ulang rumah bukanlah hal baru. Terdapat korelasi anatara kesehatan dan dirumah yang telah diketahui sejak lama. Desain interior telah membawa kekuatan psikologis. Feng shui, sebuah ilmu topografi kuno dari Tiongkok yang mengandaikan bahwa takdir seseorang dapat dibantu bersama dengan elemen penyeimbang rumah utama ini berasal dari Tiongkok kuno.
Pada 1960-an, Madeline Gins dan Shusaku Arakawa memiliki niat mendesain rumah paling tinggi yang pernah ada. Duo arsitek yang mendirikan filosofi Reversible Destiny ini percaya bahwa mereka dapat membangun rumah yang akan memberikan kehidupan abadi kepada orang-orang yang tinggal di dalamnya. Mereka meninggal di tahun 2010 dan 2014, dengan demikian hal ini membantah teorinya. Namun sebuah penelitian menunjukan bahwa, yang pasti rumah yang ideal mendorong interaksi dan koneksi dengan komunitas yang ada di sekitarmu, bahkan jika hanya sekedar basa-basi dengan tetangga.
Bagian dalam Imaginary House of Optimal Wellness being menerapkan keramahan. Mari kita mulai di kamar tidur. Mempraktikkan kebersihan tidur yang baik (tidur tujuh hingga sembilan jam semalam dan menjaga kamar agar tetap hangat dan terang) Apalagi, ada faktor kesehatan dalam mendesain kamar tidur. Studi warna menyamakan warna tertentu dengan respons psikologis, contohnya hijau dan biru cenderung sedikit menurunkan tekanan darah dan mendorong ketenangan, sedangkan merah dapat meningkatkan konsentrasi dan aliran darah. Justru, tidak adanya warna dapat mengganggu semua orang. "Studi telah dilakukan pada efek warna putih" kata Bonnie Sanborn, seorang psikolog lingkungan dan pemimpin penelitian desain di DLR Group, sebuah perusahaan desain terintegrasi di Chicago "Efek kekosongan dan warna putih sangat mengganggu karena tidak ada detail untuk membiarkan pikiran rileks dan fokus. ”
Advertisement
BACA JUGA
Advertisement
Setiap warna berpengaruh terhadap kesehatan
Sanborn menyarankan mengintegrasikan item untuk membuat kesan penuh perhatian di seluruh rumah, seperti potongan yang memantulkan atau membiaskan cahaya, contohnya fitur air, seperti kolam ikan, dan tanaman. Strategi lain adalah memisahkan ruang tamu. Ruang-ruang terpisah, tidak peduli seberapa kecil, dapat membantu membiasakan respons untuk setiap area. Ini akan membantu merangsang otak dan melatih pikiran untuk bersantai di kamar tidur, berkonsentrasi di ruang tamu, dan merencanakan makan di dapur. "Pastikan semuanya memiliki ruang," kata Laura Benko, ahli feng shui holistik dan penulis The Holistic Home: Feng Shui untuk Pikiran, Tubuh, Semangat, Ruang (Skyhorse).
"Personalisasi ruang adalah bagian yang sangat penting untuk mengekspresikan identitas, aktualisasi diri, dan kontrol rumah." Kata Sanborn, belilah barang-barang yang selaras dengan dirimu, perabot dan karya seni yang mencerminkan siapa kamu, itu akan sangat berarti saat kamu melihatnya. "Bersikaplah terbuka untuk mengubah dekorasi rumahmu ketika kamusedang mengalami perubahan hidup.” Sebagai manusia kita selalu berkembang untuk diri sendiri yang lebih baik dan mendekorasi rumah adalah cara untuk memahami diri sendiri dan merenungkan identitas itu. Lebih lanjut, Sanborn juga menjelaskan bahwa menjadi manusia berarti memiliki hak untuk berubah, dan rumah kita harus mendukungnya. Dari segi estetika sendiri, jika mendekorasi adalah perak, mendekorasi ulang adalah emas.
(Iffah Nurahmah)
#GrowFearless with FIMELA