Sukses

Lifestyle

Dapatkah Kejang Menyebabkan Kematian Mendadak pada Epilepsi?

Fimela.com, Jakarta Kematian mendadak yang tak terduga dalam epilepsi atau Sudden Unexpected Death in Epilepsy (SUDEP) menjadi hal yang menakutkan. Sebagian besar, tetapi tidak semua, kasus SUDEP terjadi selama atau segera setelah kejang.

Apa itu kejang? Melansir dari cdc.gov, otak kita mengandung sel-sel saraf yang tak terhitung jumlahnya dengan tugas mengirim dan menerima impuls listrik. Kejang terjadi saat gangguan listrik tiba-tiba di otak yang menyebabkan sel-sel saraf ini macet.

Seperti rapper muda Juice Wrld yang meninggal setelah menderita kejang-kejang di bandara Chicago, Amerika Serikat. Sebelumnya ia sempat dibawa ke rumah sakit, namun nyawanya tidak tertolong.

Bagi beberapa orang yang hidup dengan epilepsi, risiko SUDEP menjadi masalah yang paling ditakutkan. Sebab SUDEP mengacu pada kematian yang tidak disebabkan masalah yang biasa dihadapi penderita epilepsi seperti cedera, tenggelam, jatuh, tersedak, dan lainnya yang tidak diketahui seperti melansir dari healthline.com, Selasa (17/12).

 

Penyebab Potensial

Pernapasan

Kejang dapat menyebabkan seseorang berhenti bernapas (apnea). Jika jeda ini berlangsung terlalu lama dapat mengurangi oksigen dalam darah sehingga mengancam jiwa. Selain itu, selama kejang-kejang, jalan napas seseorang terkadang tertutup atau terhambat, yang menyebabkan mati lemas.

Ritme jantung

Meski jarang terjadi, kejang dapat menyebabkan irama jantung yang berbahaya atau bahkan gagal jantung.

Penyebab lain dan penyebab campuran

SUDEP dapat disebabkan oleh lebih dari satu hal atau kombinasi yang melibatkan kesulitan bernapas dan irama jantung yang tidak normal.

 

Waspada Saat Kejang Datang

Meski masih rendah, kemungkinan kematian akibat kejang lebih tinggi. Terutama orang pemilik riwayat kejang yang sering dan tidak terkendali, serta mereka yang memiliki riwayat kejang tonik-clonik (kadang-kadang disebut kejang grand mal).

Kejang tonik-clonik adalah jenis kejang epilepsi yang parah. Jenis ini dapat menyebabkan hilangnya kesadaran dan kehilangan kendali atas kandung kemih secara tiba-tiba.

Kemungkinan kematian mendadak juga lebih tinggi pada orang yang kejangnya dimulai pada usia muda. Namun, kematian tiba-tiba sangat jarang dialami anak kecil.

Risiko kematian mendadak juga akan meningkat semakin bagi penderita epilepsi. Apalagi jika tidak meminum obat dan minum alkohol terlalu.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading