Ajak Generasi Milenial untuk Peduli Lingkungan dan Permasalahan Sampah Plastik dengan Cara Seru

Fimela.com, Jakarta Pencemaran sampah plastik menjadi pekerjaan rumah besar dan butuh kesadaran semua pihak. Kita semua harus untuk mulai berkontribusi menjaga alam dan lingkungan hidup dari pencemaran sampah plastik. Indonesia kini menjadi negara kedua penghasil sampah plastik tertinggi di dunia setelah China. Oleh karenanya, pengelolaan limbah yang baik menjadi solusi dalam penanganan sampah plastik. Salah satunya melalui daur ulang sampah plastik menjadi produk baru yang bernilai tinggi.

Kini, berbagai cara dilakukan untuk mengajak masyarakat Indonesia dalam pengurangan penggunaan plastik. Dengan segala dampak terhadap manusia dan makhluk hidup lainnya, perhatian orang-orang di dunia tertuju pada sampah plastik. Pemerintah Indonesia sendiri tengah berusaha untuk mengatasi masalah sampah plastik yang mencemari laut, dengan menggalakkan program Gerakan Indonesia Bersih. Hal ini bertujuan mengurangi sampah, serta mengutamakan peran serta masyarakat dalam menunjang perilaku bersih dan sehat.

Guna menggugah kepedulian dan mendidik masyarakat tentang bahaya sampah sedotan plastik bagi lingkungan, jaringan waralaba Convenience Store milik Wings Group: FamilyMart meluncurkan gerakan #Change4Future. Kampanye #Change4Future sendiri terdiri dari 4 kegiatan yakni Reduce, Reuse, Replace dan Recycle. Di bawah naungan PT Fajar Mitra Indah, FamilyMart yang kini memiliki lebih dari 150 gerai di Indonesia, khususnya Jabodetabek berkomitmen menggunakan produk-produk ramah lingkungan guna mendukung target pemerintah untuk mengurangi sampah plastik hingga 70% pada 2025.

Gerakan ini resmi diluncurkan dalam sesi konferensi pers yang dihadiri oleh tiga pembicara, Wirry Tjandra sebagai CEO FamilyMart Indonesia, Gunung Tjahjapurnama Head of Retail Operation FamilyMart Indonesia, dan Marischka Prudence seorang travel blogger pada hari Selasa (17/12/2019). Marischka terpilih menjadi brand ambassador untuk kampanye #Change4Future dari FamilyMart guna memerangi sampah plastik.

"Indonesia itu indahnya keterlaluan, tapi sayang kini sampah plastik seakan telah menjadi penghias selain ikan dan biota laut. Ini merusak lautan kita. Kami di sini ingin menikmati keindahan lautan, bukan untuk mengambil sampah kalian," ujar Marischka yang juga merupakan seorang diver bersertifikat Scuba Schools International itu. Ia pernah membagikan pengalamannya saat menyelam di laut Pulau Seribu dan Parigi Moutong sambil melihat banyaknya sampah plastik di dalamnya.