Fimela.com, Jakarta Saat Natal dan Tahun Baru tiba, tentu banyak makanan yang tersedia, mulai dari kue-kue ringan, hingga makanan berat. Apalagi, biasanya kita berkunjung ke rumah sanak saudara atau teman yang tentu akan disajikan berbagai makanan khas Natal.
Tentu, beberapa orang sangat mencemaskan berat badannya setelah acara Natal dan Tahun baru akan bertambah karena makan-makanan lezat. Dilansir dari sbs.com, penelitian yang diterbitkan dalam The New England Journal of Medicine menunjukkan bahwa jika merayakan Natal, di mana setiap orang lebih cenderung menambah berat badan.
Advertisement
BACA JUGA
Studi 2016 melihat berat hampir 3.000 orang dari Amerika Serikat, Jerman dan Jepang sepanjang tahun untuk memeriksa kenaikan berat badan selama hari libur Natal.
Para peneliti menemukan bahwa orang yang tinggal di ketiga negara maju ini, yang merayakan Natal sebagai hari libur nasional, mengalami kenaikan berat badan dalam 10 hari setelah 25 Desember.
Advertisement
Alasan berat badan naik selama Natal
Menurut Nutrition Australia, orang Australia mendapatkan rata-rata 0,8-1,5 kg selama periode Natal.
"Pada Hari Natal saja seorang individu dapat mengkonsumsi 6.000 kalori: tiga kali lipat tunjangan harian yang direkomendasikan. Secara karakteristik orang menikmati gaya hidup yang lebih santai dan berpartisipasi dalam lebih banyak acara sosial selama periode liburan Natal, yang menghadirkan situasi untuk peningkatan asupan energi," tulis the BMJ.
Studi BMJ mengatakan faktor kenaikan berat badan saat Natal dipengaruhi oleh minum lebih banyak alkohol, makan ukuran porsi yang lebih besar, kehilangan kemampuan untuk menahan diri di sekitar makanan ketika berkumpul dengan keluarga, dan menikmati makanan yang lebih variasi dan lebih besar dari makanan hari biasanya.
Untuk itu, cara mencegah agar berat badan tidak naik biasa dengan melakukan aktivitas bersama keluarga atau teman, perhatikan porsi makanmu, tidur cukup, dan mengontrol tingkat stressmu.
#Growfearless with Fimela