Fimela.com, Jakarta Dari liburan romantis sampai dengan reuni keluarga, pesta pernikahan, akhir pekan para lajang, liburan sudah dianggap sebagai aktivitas berkelompok. Namun, tren liburan mulai berubah. Pada beberapa tahun terakhir, lebih banyak orang mulai memilih liburan solo untuk memuaskan keinginannya yaitu menyendiri.
Untuk menginvestigasi fenomena yang semakin berkembang ini, Klook, platform pemesanan layanan dan aktivitas travel terdepan di dunia, mengangkat studi tentang Liburan Solo yang dilakukan oleh YouGov, dan menemukan bahwa mayoritas dari wisatawan tertarik untuk liburan sendiri – tanpa melihat umur, gender dan kewarganegaraan.
Di antara hampir 2,200 orang Indonesia yang disurvei oleh Klook, 79 persen mengatakan mereka sudah pernah berlibur sendiri atau sedang mempertimbangkannya. Ketika membandingkan preferensi secara generasi, 85% dari responden Generasi Z (18 sampai dengan 24 tahun) dan 80% dari responden Generasi Milenial (25 sampai 39 tahun) mengatakan mereka sudah pernah berlibur sendiri atau tertarik untuk merencanakan perjalanan solo.
Advertisement
Gagasan perjalanan solo lebih menarik untuk orang Indonesia yang lebih muda ketimbang yang lebih tua, dimana hanya 67 persen dari Generasi X (40 sampai 54 tahun) dan 56% dari Baby Boomer (lebih dari 55 tahun) tertarik untuk melakukan perjalanan solo. Walaupun ketertarikan akan liburan solo berbeda di setiap
generasi, data dari Klook menunjukkan bahwa “ketakutan akan rasa kesepian” yang menahan kebanyakan dari mereka untuk berlibur solo, dengan hampir 60% dari responden mengindikasikan faktor yang sama. Ketika berbicara tentang motivasi untuk liburan solo, 62% dari responden Indonesia mengatakan bahwa mereka ingin melepaskan diri dari rutinitas normal atau istirahat dari pekerjaan.
Dari data tersebut, 69% responden wanita lebih banyak memilih untuk berlibur solo dengan alasan istirahat dari rutinitas normal. Sementara itu, berdasarkan perbedaan generasi, 74% dari Generasi X mengindikasikan bahwa mereka ingin melepaskan diri dari rutinitas normal mereka.
Menariknya, ketika ditanya tentang tren liburan solo dan menghadiahi diri sendiri, mayoritas dari Baby Boomer mengatakan bahwa mereka melihat liburan sebagai salah satu cara untuk memberikan hadiah untuk diri sendiri, yang menunjukkan bahwa para pensiunan Indonesia melihat liburan sebagai cara untuk menghabiskan waktu pensiun mereka.
Sementara itu ada sedikit kenaikan dalam minat secara global, data menunjukkan jumlah wisatawan solo di Indonesia meningkat. 79% para wisatawan di Indonesia telah berlibur sendiri atau mereka telah memikirkan ide tersebut. Dibandingkan dengan negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia, angkanya berada di antara 69% dan 71%. Ketika ditanya alasan mereka untuk berlibur sendiri, 62% dari para responden mengatakan mereka ingin lepas dari rutinitas normal atau menghadiahi diri sendiri.
Ketakutan Akan Kesepian Menjadi Perhatian Paling Utama Untuk Wisatawan Solo Tidak semua orang siap untuk berlibur solo. Survei Klook juga mengungkap hubungan “love & hate” dengan liburan solo: banyak orang mengatakan mereka tertarik untuk berlibur solo, namun secara bersamaan, mereka juga memiliki keraguan tentang perasaan merasa kesepian.
Faktanya, setengah dari partisipan survei Indonesia yang ingin liburan solo mengatakan ‘ketakutan akan kesepian’ menjadi tantangan terbesar. Kekhawatiran ini tersebar merata di semua generasi. Sebagai tambahan, 44% mengatakan bahwa keamanan menjadi kekhawatiran terbesar mereka; dan 39% mengatakan mereka telah melakukan perencanaan dan pemesanan perjalanan untuk mereka sendiri.
“Sangat menarik melihat keinginan kuat dari berbagai demografi untuk berlibur solo. Menariknya, kami telah mengobservasi adanya perbedaan yang mengejutkan, dimana para wisatawan mencari waktu yang lebih banyak untuk diri sendiri, namun khawatir akan merasa kesepian, yang menghasilkan hubungan “love & hate” dengan liburan solo,” ucap Marcus Yong, Direktur Pemasaran Regional, Klook Asia Tenggara.
“Di Klook, kami senang untuk mendorong wisatawan solo menjelajahi tempat-tempat baru secara mandiri dan menikmati waktu sendiri mereka dengan percaya diri. Caranya yaitu dengan menghubungkan para wisatawan solo dengan pengalaman yang tak terlupakan, misalnya seperti Pendakian di Gunung Batur, Bali, sampai dengan menikmati Hot Spa di Taipei, kami berharap para wisatawan menyadari bahwa berlibur solo itu bukan masalah, bahkan, jauh lebih mudah dan sangat bermanfaat.”
Advertisement
Solo Traveling Jadi Mudah Dengan Klook
Jadi bagaimana para wisatawan solo mengatasi ketakutan mereka? Klook membantu para wisatawan untuk menikmati kegembiraan dari berlibur solo melalui aktivitas-aktivitas yang interaktif, berkesan dan terjangkau, yang bisa dinikmati secara bersamaan maupun sendiri.
Dengan bergabung ke dalam pengalaman yang Klook sediakan, para wisatawan bisa langsung bergabung ke sebuah komunitas global dari para wisatawan yang memiliki keinginan sama dari lebih 180 negara dan akan bertambah. Walaupun berasal dari seluruh dunia, pengguna Klook memiliki banyak kesamaan. Contoh, wisatawan solo yang memesan melalui Klook mengatakan mereka ingin tahu akan pengalaman budaya yang baru di tempat tujuan mereka.
Lebih dari 56% wisatawan Indonesia mengatakan mereka senang berkunjung ke tempat-tempat wajib dikunjungi dan atraksi lokal, dan lebih dari setengah juga menikmati berkeliling di kota tanpa rencana, dan sepertiga berharap untuk bertemu teman-teman lama dan baru. Menawarkan lebih dari 100.000 aktivitas, layanan dan pengalaman di platform perjalanan yang terus berkembang, Klook memiliki segala sesuatu untuk semua jenis wisatawan solo.
Destinasi wisata solo traveling yang direkomendasikan
Bagi penggemar outdoor dapat menikmati keindahan alami dari tujuan yang ditawarkan Klook dengan pendakian penuh pemandangan indah, pelayaran sungai, petualangan sandboarding, dan tur sepeda di pedesaan. Sementara itu, para penggila makanan dapat mengikuti pelatihan membuat pizza, belajar seni upacara teh Cina, atau memulai percakapan dengan wisatawan lainnya bersama sebotol wine Pinot Noir.
Apabila mereka ingin menikmati waktu untuk diri sendiri tanpa gangguan, para wisatawan dapat mengatur ulang pilihan mereka dengan banyak pilihan spa yang menenangkan, meditasi dan pengalaman yoga.
#GrowFearless with Fimela