Fimela.com, Jakarta Menjadi perempuan dan harus bekerja di lapangan bisa menjadi perpaduan hal yang kurang menyenangkan. Seperti yang dialami oleh Alex Bozarjian, yang saat menjalankan tugasnya sebagai reporter harus mengalami pelecehan seksual.
Seperti yang dilansir dari refinery29.com (12/12) Alex Bozarjian mengalami pelecehan seksual saat melaporkan secara live di TV. Alex adalah seorang reporter yang bekerja di sebuah televisi WSAV di Georgia, Amerika Serikat. Ia mengalami pelecehan seksual saat meliput langsung lari maraton, Sabtu pekan lalu.
Pelaku meremas bokong Alex Bozarjian saat meliput langsung Enmarket Savannah Bridge Run di Georgia. Video yang viral dan diunggah di Twitter tersebut memperlihatkan Alex kaget setelah seorang pelari tiba-tiba memegang bokongnya.
Advertisement
BACA JUGA
Advertisement
Tanggapan Alex Bozarjian
Alex Bozarjian memberikan komentar dari unggahan video saat ia dilecehkan.
"To the man who smacked my butt on live TV this morning: You violated, objectified, and embarrassed me. No woman should EVER have to put up with this at work or anywhere!! Do better."
Alex merasa dipermalukan dengan tindakan pria tersebut dan merasa dilecehkan. Sikap Alex yang berani untuk melakukan perlawanan ini mendapat banyak dukungan. Bahkan warganet pun berusaha untuk mencari tahu identitas pria tersebut.
Pelecehan seksual terhadap Jurnalis perempuan bukan pertama kalinya terjadi. Seperti yang dikutip dari Tirto.com (12/12) International Federation of Journalist (IFJ) pernah mengadakan riset tentang pelecehan seksual terhadap jurnalis pada 2017. Sebanyak 400 jurnalis perempuan di 50 negara turut serta dalam penelitian ini.
Hasilnya, 48% jurnalis mengalami kekerasan gender di tempat kerja. Bentuk-bentuk kekerasan tersebut terdiri dari kekerasan verbal (63%), kekerasan psikologis (41%), pelecehan seksual (37%), kekerasan ekonomi (21%), dan kekerasan fisik (11%.) Pelaku kekerasan terdiri dari orang dalam dan luar tempat kerja. Sebanyak 45% pelaku kekerasan berasal dari luar tempat kerja yang terdiri dari politisi, pembaca dan pendengar, dan 38% adalah orang dalam seperti bos dan supervisor.
Hasil yang sangat mengejutkan, bukan? Bergerak bersama melawan pelecehan seksua, sangat penting. Jangan sampai korban pelecehan ada lagi. Jika bukan kita, siapa lagi yang berani melawan?
#GrowFearless with FIMELA