Fimela.com, Jakarta Punya momen yang tak terlupakan bersama ibu? Memiliki sosok ibu yang inspiratif dan memberi berbagai pengalaman berharga dalam hidup? Seorang ibu merupakan orang yang paling berjasa dan istimewa dalam hidup kita. Kita semua pasti memiliki kisah yang tak terlupakan dan paling berkesan bersama ibu. Seperti kisah Sahabat Fimela yang diikutsertakan dalam lomba dengan tema My Moment with Mom ini.
BACA JUGA
Advertisement
***
Oleh: Ratna Novita - Jakarta
Wah, sudah dekat akhir tahun lagi. Sudah masuk bulan Desember. Salah satu hari besar di bulan Desember adalah Hari Ibu. Walaupun makna Hari Ibu di Indonesia sedikit berbeda dengan makna Hari Ibu Internasional, kali ini perkenankan saya berbagi cerita pengalaman saya dengan ibu saya.
Ibu saya adalah seorang ibu rumah tangga biasa, dalam artian bukan seorang wanita pekerja/karier. Jadi bagi saya atau mungkin bagi anak yang diasuh langsung oleh ibunya, peran seorang ibu sering kali kurang “terasa” karena beliau selalu ada di rumah. Sejak pagi kita mau berangkat sekolah, ketika pulang sekolah, waktu makan, waktu belajar, dll, sehingga seperti udara yang sebenarnya amat sangat kita perlukan tetapi sering terlupakan.
Dahulu, beliau jarang sekali pergi tanpa keluarga, jadi kami hampir tidak pernah merasa “ketidakhadirannya”. Kalau pergi pun biasanya hampir selalu diantar jemput oleh ayah saya. Di mata saya beliau adalah menteri urusan logistik yang sangat baik. Mengurus urusan rumah tangga, anak-anak, dan keuangan. Karena ayah saya juga hanya pegawai biasa, kehidupan kami juga sederhana saja, tidak kekurangan tetapi juga bukan yang berlebihan. Ayah saya adalah seorang yang sangat hemat, tidak sembarangan menghamburkan uang untuk sekadar makan yang mewah atau pakaian mewah, jadi ibu saya juga selalu mengikuti pemikiran ayah saya, walaupun saya tahu sebenarnya ibu saya lebih longgar daripada ayah, untuk urusan uang.
Setelah ayah meninggal, ibu saya jadi mulai terlihat mandiri, saya juga berusaha selalu mendorong agar ibu bisa lebih mandiri dan melakukan apa yang dia inginkan tanpa bergantung pada orang lain. Sebagai anak sulung, saya selalu berusaha menyediakan waktu untuk mengantar ibu kalau ia mau pergi ke suatu tempat.
Advertisement
Berlibur Bersama
Kami juga jadi sering pergi berlibur bersama, baik di dalam maupun luar negeri. Saya selalu berusaha menumbuhkan rasa percaya diri ibu saya supaya berani melakukan apa yang dia inginkan sendiri, sambil mengawasinya, karena saya tahu usianya sudah tidak muda lagi. Sekarang beliau sudah bisa pergi sendiri kalau ada acara reuni dengan teman-temannya. Saya senang karena dengan berkumpul dengan teman bisa membuat orang jadi lebih ceria dan sehat, meredakan stress juga.
Kami juga cukup sering olahraga bersama, ikut event lari, walaupun kenyataannya kita cukup jalan saja, toh kami tidak mengejar gelar juara, hanya sekedar untuk bergerak supaya sehat. Yang lucu pada waktu kami pergi berlibur ke luar negeri dan sedang berkeliling kota sendiri (memang kami sengaja lepas dari rombongan perjalanan) lalu kami kesasar, sementara hari semakin gelap. Sebenarnya dalam hati saya juga agak panik, takut ketinggalan angkutan umum terakhir, dan takut ibu saya kelelahan, karena kami juga sudah berjalan cukup jauh. Namun, di depan ibu saya, saya berusaha tetap terlihat santai dan yakin semua baik-baik saja.
Saya takut kalau saya terlihat khawatir, ibu saya jadi ikut panik, dan saya jadi tidak bisa berpikir tenang, untungnya ibu saya masih cukup kuat dan akhirnya kami bisa menemukan stasiun dan mendapatkan kendaran ke hotel. Setelah kami bisa pulang, saya baru cerita ke ibu saya bahwa sebenarnya saya juga agak panik, takut tertinggal angkutan terakhir. Kami akhirnya bisa tertawa tertawa walaupun lelah. Saya bilang itulah serunya jalan sendiri, kalau selalu ikut rombongan kurang menantang.
Begitulah pengalaman saya berpergian dengan ibu saya, saya berharap semoga ibu saya sehat-sehat dan kami bisa berpergian bersama lagi.
#GrowFearless with FIMELA