Fimela.com, Jakarta Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), angka kemiskinan Indonesia per Maret 2019 tercatat sebesar 9,4%, setara dengan 25,14 juta orang. Kelompok yang rentan akan kemiskinan ini adalah perempuan, lansia, anak dan penyandang disabilitas.
Masalah kemiskinan ini seringkali disebabkan karena pengangguran, ketimpangan keterampilan dan kecakapan. Hanya 1,2% tenaga kerja disabilitas yang terserap dalam sektor tenaga kerja formal.
Sebab itu, Kementerian Ketenagakerjaan menyarankan para pekerja penyandang disabilitas ini patut diberikan pelatihan yang sesuai kompetensi mereka agar dapat meningkatkan kemampuan kerjanya. Tak terkecuali bagi para perempuan yang dapat membantu perekonomian keluarga.
Advertisement
BACA JUGA
Menyadari pentingnya pemberdayaan ekonomi perempuan Indonesia, Avrist Assurance meluncurkan program Avrist Warrior Woman (AWW) pada 5 September 2019 untuk memberikan pelatihan kewirausahaan kepada 20 perempuan difabel, ibu dari anak difabel dan remaja perempuan yatim piatu.
Di penghujung tahun 2019 ini, Avrist Assurance menyelesaikan program Avrist Warrior Woman (AWW), bermitra dengan Yayasan Visi Maha Karya dan International Women’s Federation of Commerce and Industry (IWFCI) Indonesia. Ernest Febrianto, Head of Corporate Marketing Communications, PT Avrist Assurance, menyatakan, program CSR Avrist Warrior Woman ini telah dilaksanakan dan sudah mencapai tujuan utamanya, yaitu terciptanya 20 perempuan produktif dan mandiri secara finansial melalui usaha mikro sehingga turut berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga.
“Program ini menerima 20 perempuan terpilih untuk mengikuti pelatihan kewirausahaan dan penyuluhan selama tiga bulan. Avrist Assurance memberikan modal awal kepada seluruh peserta untuk mengembangkan usaha mikro. Setelah usaha dimulai, para peserta akan dipantau perkembangan usahanya selama 3 bulan kedepan memastikan berjalan sesuai dengan rencana dan strategi yang telah ditetapkan serta dapat berkelanjutan,” ujarnya di Jakarta.
Advertisement
Hal-hal yang diajarkan dalam pelatihan
Pelatihan pun dilakukan di Rumah Yayasan Visi Maha Karya dimana peserta memperoleh pelatihan yang berfokus pada teknik membuat business canvas, strategi pemasaran, dan pemanfaatan teknologi digital. Selain itu, para penerima manfaat juga menerima penyuluhan mengenai kesehatan perempuan, anti kekerasan, pemberdayaan perempuan, sanitasi dan parenting.
Arief Adinoto, Pembina Yayasan Visi Maha Karya mengatakan Ke-20 peserta tersebut sudah menjalankan usahanya dengan mayoritas di bidang kuliner, kecantikan dan fashion.
“Ke-20 peserta tersebut pun dipilih berdasarkan antusiasme peserta, kami mencari secara personal mana yang membutuhkan dan antusias dalam mengikuti program ini,” ujarnya.
Widi, salah satu peserta terpilih yang kini memiliki bisnis Hijab Teman Surga mengaku program ini sangat bermanfaat untuk perkembangan bisnisnya, seperti kelas fotografi. “Pelatihan foto produk sangat membantu saya memasarkan produk hijab saya apalagi saya menjual secara online, jadi tau hal-hal apa yang harus diperhatikan dalam mengambil foto, bahkan sampai editing foto diajarkan,” tuturnya.
#Growfearless with Fimela