Fimela.com, Jakarta Hari Disabilitas Internasional diperingati setiap tanggal 3 Desember 2019. Tahun ini, salah seorang pejuang kaum difabel yang juga penyandang disabilitas Angkie Yudistia mencatatkan namanya sebagai salah seorang dari 7 staf khusus milenial Presiden Jokowi pada 21 November 2019.
Selama ini Angkie Yudistia memang memperjuangkan hak-hak untuk penyandang disabilitas dan membuat negara tempat tinggalnya lebih ramah bagi kaum difabel. Perempuan 32 tahun penyandang disabilitas tunarungu tersebut dikenal aktif bergerak di bidang sociopreneur lewat Thisable Enterprise.
Advertisement
BACA JUGA
Dengan berbagai pengalaman, prestasi serta harapan, keinginan, dan mimpi-mimpinya, Presiden Jokowi pun merekrutnya sebagai Juru Bicara Presiden bidang Sosial. Lulusan S2 Marketing Komunikasi London School of Public Relations Jakarta ini berhasil membuktikan jika keinginannya untuk mendapatkan kesempatan yang sama dengan orang lain terwujud.
"Disabilitas itu juga SDM. Punya harapan dan keinginan yang sama dengan orang lain," ujar Angkie Yudistia saat menjadi salah seorang pembicara di Inspirato.
Sebelum mendirikan Thisable Enterprise, ia memang pernah bekerja kantoran namun memilih mengundurkan diri karena lingkungan kerja yang tidak cukup ramah. Drop? Tentu saja, namun ia memilih tidak egois dan beride merangkul serta menggandeng penyandang disabilitas lainnya untuk mendapatkan pekerjaan di bidang yang tepat.
Advertisement
Daripada menunggu lebih baik menciptakan pekerjaan lewat Thisable Enterprise
"Permasalahan ekonomi menjadi yang paling dasar. Karena dengan ekonomi bisa menghidup dan mandiri secara finansial. Akhirnya daripada menunggu lebih baik menciptakan pekerjaan lewat Thisable Enterprise dengan pemberdayaan ekonomi kreatif untuk disabilitas," lanjutnya.
Angkie pun mengembangkan berbagai program pelatihan sejak tahun 2011 dan hingga kini membawahi Thisable Foundation, Thisable Recruitment, dan Thisable Digital. Program dan strategi yang disusunnya pun dibarengi dengan pelatihan bagi SDM disabilitas agar dapat bekerja secara profesional.
"Misalnya pekerjaan untuk tunanetra, meski tidak bisa melihat tapi bisa mendengar, jadi bisa ditempatkan di telemarketing. Atau tunarungu yang akan terampil dan lebih fokus saat meng-input data," lanjutnya.
Ia pun terus mengulang-ulang harapan untuk penyandang disabilitas seperti dirinya agar tidak dibeda-bedakan lagi. Dan Indonesia menjadi negara yang lebih ramah disabilitas.
Selamat Hari Disabilitas Internasional. Semoga semua keinginan para penyandang disabilitas bisa terwujud satu per satu.
Simak Video Menarik Berikut Ini;
#GrowFearless with FIMELA