Fimela.com, Jakarta Perempuan memainkan peranan penting sebagai pengatur keuangan keluarga. Stabilitas ekonomi keluarga dapat goyah jika perempuan tidak memiliki kapasitas memadai dalam manajemen keuangan.
Dr. Pribudiarta Nur Sitepu, MM, Sekretaris Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) Republik Indonesia menyampaikan dukungan bagi para perempuan untuk terus mengasah kecakapan finansialnya juga makin dibutuhkan agar mereka mampu menghadapi berbagai tantangan rumah tangga di era digital, termasuk soal keuangan.
Advertisement
BACA JUGA
"Kemajuan teknologi informasi memudahkan dan memperluas akses keluarga Indonesia dalam memenuhi kebutuhan serta keinginan mereka, mulai dari kebutuhan primer, sekunder hingga tersier," ujarnya di Jakarta.
Advertisement
Mengasah finansial
Untuk itu, tak ada salahnya jika perempuan terus mengasah kecakapan finansialnya agar mereka mampu menghadapi berbagai tantangan rumah tangga di era digital. Kemajuan teknologi informasi memudahkan dan memperluas akses keluarga Indonesia dalam memenuhi kebutuhan serta keinginan mereka, mulai dari kebutuhan primer, sekunder hingga tersier.
Sondang Martha, Kepala Departemen Literasi dan Inklusi Keuangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), menyatakan, survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) ketiga yang dilakukan OJK pada tahun ini menunjukkan hasil yang positif. Indeks literasi keuangan mencapai 38,03% dan indeks inklusi keuangan 76,19%.
Terdapat peningkatan literasi sebesar 8,33%, serta peningkatan inklusi keuangan sebesar 8,39%. Pencapaian ini tidak lepas dari kerja keras dan kolaborasi antara pemerintah, OJK, kementerian dan berbagai pihak lain untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan secara berkelanjutan.
"Meski telah ada peningkatan, literasi keuangan tetap sangat dibutuhkan, khususnya bagi para perempuan sehingga mereka mampu menjaga keuangan keluarga tetap sehat," ujar di Jakarta.
Melihat hal tersebut, Prudential Indonesia kembali mengadakan rangkaian kegiatan Pelatihan Literasi Keuangan untuk Perempuan yang kali ini memasuki tahun ke-10. Sepanjang 2009 hingga 2019, program ini telah berhasil memberikan dampak positif kepada hampir 35.000 perempuan yang ada di 36 kota di Indonesia.
“Melalui inisiatif Community Investment Prudential Indonesia, program Pelatihan Literasi Keuangan untuk Perempuan dilakukan secara berkelanjutan untuk memberdayakan perempuan Indonesia dalam mengelola dan mewujudkan keuangan keluarga yang sehat. Untuk menyukseskan jalannya program yang sesuai dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) poin pertama dalam mengakhiri kemiskinan ini, Prudential Indonesia juga bersinergi dengan berbagai kementerian, salah satunya dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan & Perlindungan Anak," papar Jens Reisch, President Director Prudential Indonesia.
Melalui kegiatan ini, para peserta mendapatkan pelatihan mengenai pengelolaan keuangan dasar secara komprehensif dari para fasilitator yang kompeten dan berpengalaman. Mereka merupakan karyawan Prudential Indonesia atau disebut sebagai PRUvolunteers.
Para fasilitator juga mengenalkan jenis-jenis lembaga keuangan (konvensional dan syariah) dan berbagai instrumen keuangan seperti tabungan, asuransi, pinjaman, atau dana pensiun sebagai solusi proaktif untuk merancang masa depan keuangan yang terencana dan minim risiko. Materi juga disusun agar para peserta dapat mengidentifikasi hak dan kewajiban sebagai konsumen dan cara mengakses produk dan jasa keuangan.Â
#Growfearless with Fimela