Jumlah Asupan Protein yang Aman Bagi Tubuh, Agar Tidak Menyebabkan Efek Samping

Fimela.com, Jakarta Asupan protein menjadi komponen utama dari jaringan tubuh, protein merupakan senyawa kimia yang terdiri dari rangkaian asam amino (AA) dengan ikatan peptide, yang dapat ditemukan dari 2 jenis sumber, yaitu hewani dan nabati.

Meski keduanya memiliki manfaat yang baik bagi tubuh, namun kandungan asam amino serta struktur yang dimiliki protein hewani dengan protein nabati tidaklah sama. Asam amino merupakan senyawa organik dari sumber protein, yang terurai ketika masuk ke dalam tubuh.

Pada protein hewani, asam amino yang terkandung adalah asam amino esensial lengkap, yang berperan penting pada periode masa pertumbuhan, maupun fase kehidupan berikutnya. Sementara protein nabati tidak mengandung asam amino esensial yang lengkap seperti protein hewani.

Walaupun memiliki kebaikan pada tubuh, Pakar Gizi Universitas Indonesia, Prof. Dr. dr. Saptawati Bardosono, M.Sc mengatakan agar tidak berlebihan mengonsumsi asupan protein karena memiliki efek samping.

"Bila melebihi asupan maksimal yang aman, maka akan melampui kemampuan organ hati, usus dan ginjal untuk melakukan detoks amonia sebagai produk sisa metabolism protein dalam tubuh," paparnya di Jakarta.

Gejala yang terjadi seperti rasa tidak nyaman pada usus , peningkatan kadar asam animo dan insulin darah. Dehidrasi, mual, muntah, diare, gangguan fungsi hati dan ginjal, lesu, sakit kepala, kejang, peningkatan risiko penyakit jantung dan kematian.