Fimela.com, Jakarta Masing-masing dari kita memiliki cara dan perjuangan sendiri dalam usaha untuk mencintai diri sendiri. Kita pun memiliki sudut pandang sendiri mengenai definisi dari mencintai diri sendiri sebagai proses untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Seperti tulisan yang dikirim Sahabat Fimela untuk Lomba My Self-Love Matters: Berbagi Cerita untuk Mencintai Diri ini.
BACA JUGA
Advertisement
***
Oleh: Siti Nur Fatimah - Jakarta
Aku adalah anak pertama dari tiga bersaudara. Kedua adikku laki-laki dan secara otomatis hanya aku anak perempuan di keluarga ini. Sejak kecil beberapa orang menilai aku dan adikku sangat berbeda secara fisik, dari warna kulit dan wajah. Aku memiliki warna kulit yang cokelat cenderung hitam, badan yang gemuk, bibirku yang jeding, dan bergigi kelinci. Sedangkan adikku berkulit putih dan banyak yang memuji dia tampan saat dia masih kecil.
Memasuki sekolah dasar aku mulai merasakan perlakuan yang tidak menyenangkan dari teman-teman sekelas dan aku menjadi salah satu korban bullying di kelas. Hingga puncaknya saat aku kelas 6 SD, aku mulai lelah karena selalu jadi bahan olok-olokan temanku di kelas. Dan selama di-bully di sekolah, aku tidak pernah bercerita ke orangtuaku dan hanya menyimpan itu semua. Aku tidak ingin orang tuaku khawatir atau marah karena anaknya menjadi korban bullying di sekolah.
Saat aku SMP, aku mendapatkan teman-teman yang cukup menyenangkan, walaupun ada beberapa mata yang melirikku aneh dan terkadang aku masih mendengar beberapa anak yang berkomentar tentang fisikku, tapi itu tidak separah saat aku bearada di sekolah dasar. Semenjak jadi korban bullying di sekolah dasar, aku tidak percaya diri dan takut untuk melihat atau menatap mata orang lain. Aku cenderung berjalan menunduk dengan tatapan ke bawah bukan ke depan, dan ketika diajak berbicara dengan orang lain, aku tidak berani menatap lawan berbicaraku dan memalingkan wajah ke tempat lain, karena aku tidak percaya diri dan takut akan komentar orang lain tentang fisikku.
Setelah lulus SMP, aku melanjutkan sekolah di salah satu SMK swasta di Jakarta. Aku tertarik masuk sekolah itu karena di sana ada program ekstrakurikuler modeling, dan dari sinilah aku mulai belajar untuk menerima kekurangan ku dan mencintai diriku sendiri.
Â
Â
Advertisement
Menjadi Model
Saat pendaftaran kelas modeling dibuka, aku mulai mendaftar di kelas tersebut, walaupun aku tidak secantik teman-temanku yang lain, tapi tidak ada salahnya untuk mencoba hal baru, bukan? Awalnya cukup sulit melawan rasa tidak percaya diri ini, menganggap diriku tidak secantik teman-temanku yang lain, aku tidak memiliki kulit yang putih dan sebagainya. Hingga saat latihan untuk catwalk, pelatihku selalu memberi masukan karena cara berjalanku masih tidak tegap dan aku sering menggigit bibirku karena tidak percaya diri. Namun, seiring berjalannya waktu, aku mulai percaya diri dan setiap kali aku berjalan, tatapanku tidak ke bawah lagi.
Setelah semua latihan itu, akhirnya aku tampil pertama kalimya di depan seluruh siswa di sekolahku, saat itu sedang diadakan acara dan kami tampil satu per satu sebagai model. Saat aku berjalan maju ke audiens, semua orang menyorakiku dan tertawa melihat kekuranganku karena aku tidak secantik teman-temanku yang lain, tapi aku tetap percaya diri berjalan di catwalk.
Setelah beberapa kali aku melakukan peragaan di sekolah, rasa percaya diriku meningkat serta aku lebih menerima kekuranganku dan menganggap bahwa setiap orang memiliki kecantikan yang berbeda-beda. Aku juga merasa bahagia, saat semua orang yang awalnya menyorakiku dan tertawa melihat kekuranganku, akhirnya memberikan apresiasi dan tepuk tangan atas kepercayaan diriku. Dari sana aku berpikir bahwa apabila kita ingin lebih dihargai dan di anggap oleh orang lain, kita juga harus mengubah apa yang ada di diri kita terlebih dahulu dan lebih membuka diri serta menerima kekurangan yang kita miliki.
Tips Percaya Diri
Pada dasarnya semua manusia memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Tapi, bagaimana cara mengontrol kelebihan dan kekurangan tersebut, tergantung pada pribadi masing-masing. Berikut sedikit tips untuk kalian, khususnya untuk kamu yang pernah menjadi korban bullying:
1. Belajar untuk Percaya Diri dengan Kekurangan yang Kamu Punya
Untuk kalian yang pernah di-bully, mungkin awalnya akan terasa sangat sulit. Tapi cobalah menerima kekurangan kalian dan menjadi lebih percaya diri dalam hal apapun. Contohnya seperti cara kalian berjalan, cara kalian berpakaian, berbicara dan sebagainya. Semakin kalian merasa minder, malu dan takut, semakin besar juga kesempatan orang yang suka mengolok-olok kalian, mengulang perbuatannya. Lakukanlah semua hal, tanpa harus memikirkan omongan mereka
2. Mulailah Mengikuti atau Melakukan Beberapa Aktivitas Positif
Usahakan perbanyak mengikuti aktivitas yang positif, contohnya menjadi relawan atau mengikuti seminar. Selain menambah wawasan, networking, dan teman baru, kalian juga belajar untuk lebih terbuka dan belajar berinteraksi lebih baik dengan orang lain
3. Tunjukkan Bakat dan Minat yang Kamu Miliki
Cobalah menunjukkan atau mengembangkan bakat dan minat yang kamu miliki saat ini, karena hal tersebut akan membuat kepercayaan dirimu meningkat. Sama seperti aku yang awalnya tidak percaya diri, dan aku memilih modeling sebagai cara meningkatkan rasa percaya diriku.
Semoga kalian selalu menjadi orang yang lebih berharga dan bahagia dari hari ini.
***
Sudah siap untuk hadir di acara FIMELA FEST 2019? Pilih kelas inspiratifnya di sini.
Â
#GrowFearless with FIMELA