Fimela.com, Jakarta Usaha mikro kecil menengah (UMKM) memegang peranan penting bagi perekonomian dengan kontribusi yang tinggi bagi pendirian bisnis (99%) dan PDB (60%) di tahun 2018. Jumlah UMKM di tahun 2018 mencapai 57,83 juta dan 60% di antaranya dikelola oleh perempuan atau setara dengan 37 juta perempuan wirausaha.
Sayanganya, kemajuan pemberdayaan ekonomi perempuan, perempuan wirausaha masih menghadapi tantangan dalam mengakses pengembangan keterampilan, menemui hambatan dalam mendapatkan modal untuk memulai dan mengembangkan bisnis mereka, serta dalam mengakses jaringan bisnis.
Hal ini sebagian besar terjadi karena norma dan budaya yang bersifat diskriminatif terhadap perempuan.
Advertisement
BACA JUGA
Victoria Simanungkalit M.M., Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengan mengatakan, sebenarnya dari segi kebijakan dan peluang bisnis untuk perempuan sangat terbuka lebar. Namun, bagaimana keberpihakan tidak menjurus pada perempuan yang seolah-olah sosok tak berdaya.
Selain itu, ia menyampaikan perempuan juga harus berani dan percaya diri dalam mengelola bisnis. Apalagi zaman sekarang informasi mudah didapatkan lewat akses internet.
"Perempuan bisa mengambil kesempatan untuk berbisnis dengan mengikuti pelatihan. Pemerintah mempermudah mengakses informasi mengenai bisnis UMKM di internet. Bahkan, saat ini pemerintah membantu mengembangkan bisnis dari kecil ke menengah lewat pembinaan," paparnya di Jakarta.
Advertisement
Tantangan
Lily Puspasari, Programme Specialist, UN Women Indonesia menyampaikan tantangan bisnis bagi perempuan sebenarnya dari diri sendiri dan lingkungan terdekat seperti keluarga.
Studi menjelaskan jika perempuan menghabiskan waktu 3x lebih banyak dibanding pria untuk mengurus keluarga. Seharusnya, ada pembagian peran yang adil dalam keluarga. Agar perempuan lebih bebas berkreativitas.
"Izin keluarga, tidak tahu harus mulai dari mana, norma keluarga menjadi tantangan bagi perempuan untuk melakukan bisnis," ujarnya.
Untuk itu, tidak ada salah untuk para perempuan mengikuti komunitas bisnis, banyak membaca agar kita tidak ragu dalam berbisnis.
Meningkatkan akses dan kesempatan perempuan untuk berwirausaha adalah dengan memastikan perempuan memperoleh pengembangan keterampilan yang sesuai dengan perkembangan pasar dan kebutuhan di dunia kerja yang terus berubah, serta agar perempuan mampu untuk mengambil keputusan dan membuat pilihan menyangkut hidupnya.
Simak video berikut
#Growfearless with Fimela