Fimela.com, Jakarta Perubahan suasana hati yang mudah sekali berubah kadang sulit di terima oleh orang-orang di sekitar kita. Perubahan suasana hati di saat yang tidak pas dianggap mengganggu sehingga perubahan itu sering kali dianggap sebuah “disorder”. Apabila mood tidak stabil, beberapa orang sering dianggap sebagai pengidap bipolar. Menurut alodokter.com bipolar adalah gangguan mental yang ditandai dengan perubahan emosi yang drastis. Untuk mengetahui seseorang hanya sedang “mood swing” atau mengidap bipolar kamu perlu mengetahui hal-hal berikut ini.
Bagi remaja, mood swing dan bipolar memang sulit dibedakan, karena perubahan suasana hati yang signifikan juga termasuk dalam tanda pendewasaan diri atau pubertas. Tetapi, beda antara mood swing dan bipolar dapat terlihat dari perubahan mood yang ekstrem dibandingkan dengan perubahan suasana hati biasa. Penderita bipolar akan lebih lama merasakan perubahan mood itu sendiri. Gejala awal bisa dirasaakaan saat penderita sudah merasa sedih, lelah, gelisah, atau putus asa selama lebih dari 2 minggu.
Risiko dari gangguan bipolar juga dapat membahayakan orang disekitarnya dan dirinya sendiri. Lain halnya dengan perubahan mood biasa yang kemudian akan hilang setelah tingkat stresnya berkurang. Meskipun wajar, perubahan suasana hati yang biasa juga dapat mengakibatkan seseorang mengidap bipolar. Anxiety, gejala depresi, mudah emosi, mudah tersinggung merupakan tanda awal seseorang mengidap bipolar di masa depan. Dengan menstabilkan emosi, kamu bisa menghindari pemicu gangguan bipolar tersebut.
Advertisement
BACA JUGA
Advertisement
Perbedaan Mood Swing dan Bipolar
Bagi para penderita bipolar, kurangnya motivasi, perasaan sedih, atau bahkan kecewa bisa di katakan sebagai fase depresi. Penyakit mental seperti bipolar ini mempengaruhi 3% orang dewasa di Amerika setiap tahunnya. Maka dari itu, mood swing juga patut diwaspadai, karena gejala mood swing bisa berakibat ganggung bipolar di masa depan.
Atur emosi dengan melakukan aktivitas yang kamu suka, seperti menikmati waktu luang bersama sahabat, pergi menonton film sembari menikmati popcorn di bioskop, atau kamu juga bisa pergi ke sebuah tempat yang memiliki pemandangan yang indah. Dengan melakukan hal-hal itu, secara tidak langsung kamu akan merelaksasi tubuh dan pikiranmu. Kamu juga bisa mengurangi konsumsi kafein karena akan membuatmu menjadi mudah cemas.
Di lansir dari webmd.com berolahraga teratur, atau sekedar berjalan kaki sehari-hari juga dapat membantu menghilangkan depresi dan kecemasan, karena akan memicu tubuh untuk membuat hormon endorfin yang terasa nyaman. Selain itu, olahraga juga dapat meningkatkan kualitas tidur. Tidur yang cukup juga membantu kamu meminimalisir stres.
(Iffaah Nurahmah)
#GrowFearless with FIMELA