Fimela.com, Jakarta Masing-masing dari kita memiliki cara dan perjuangan sendiri dalam usaha untuk mencintai diri sendiri. Kita pun memiliki sudut pandang sendiri mengenai definisi dari mencintai diri sendiri sebagai proses untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Seperti tulisan yang dikirim Sahabat Fimela untuk Lomba My Self-Love Matters: Berbagi Cerita untuk Mencintai Diri ini.
BACA JUGA
Advertisement
***
Oleh: V7 - Surabaya
Setiap keluarga atau orangtua tidak mau melihat anak-anak atau orang yang mereka sayangi menderita di masa depan. Oleh sebab itu, kebanyakan para orangtua selalu menuntut kepada anak-anaknya untuk menjadi seorang yang serba bisa dan membanggakan mereka tanpa memedulikan apa yang dirasakan dan kesulitan apa yang dihadapi si anak untuk mewujudkan impian mereka. Selain itu, tak sedikit juga para orangtua yang lupa untuk mengapresiasi apa yang telah anak-anak lakukan untuk bisa mewujudkan impian orangtua mereka, yang didapat adalah para orangtua yang selalu menuntut lebih dan lebih dari si anak. Tidak sadarkah mereka bahwa setiap anak itu unik dan istimewa?
Itu terjadi pada diriku sendiri. Sejak kecil aku selalu diajarkan untuk melakukan segala sesuatu secara mandiri dan dituntut untuk bisa dan mengerti dalam segala hal di mana pun aku berada. Secara tidak langsung sikap seperti itu tertanam kuat pada diriku. Sadar atau tidak sampai sekarang aku selalu melakukan yang terbaik semampuku. Karena aku berpikir jika usaha yang aku lakukan dapat membuat mereka bangga dan mengakui kemampuanku.
Tapi aku salah. Yang aku dapatkan adalah raut ketidakpuasan mereka yang menimbulkan rasa kecewa pada diriku dan itu terjadi secara terus menerus. Tidakah mereka mengerti, itu tidaklah mudah untuk kulakukan, terkadang jika aku tidak bisa melakukan sesuatu aku marah pada diriku sendiri dan tanpa sadar aku bisa menyakiti diriku sendiri serta mengatai diriku dengan kata bodoh.
Advertisement
Kamu Hebat dan Terima Kasih
Pada akhirnya aku lelah karena apa yang telah aku usahakan seperti tidak ada harganya di mata mereka. Disaat seperti itu aku ceritakan semuanya kepada adik-adikku karena dari semua orang yang paling mengerti diriku adalah adik-adikku. Mereka mengatakan, “Jangan pedulikan apa yang orang lain katakan, kamu sudah melakukan yang terbaik dan hargai itu."
Dari situ aku merasa diingatkan bahwa yang paling penting adalah menghargai diri sendiri. Sampai sekarang aku tetap berusaha menghargai apa pun yang telah aku lakukan dengan cara mengatakan pada diriku bahwa, “Kamu sudah bekerja keras hari ini. Kamu sudah melakukan yang terbaik semampumu, kamu hebat dan terima kasih.” Selain itu, aku mengatakan itu setiap selesai melakukan kegiatan untuk mengingatkanku bahwa aku sudah melakukannya dengan baik.
Seseorang pernah mengatakan bahwa kita penting (berharga) bagi seseorang sejak kita dilahirkan. Aku pikir itu benar adanya. Aku sudah menemukannya, yaitu adik-adikku. Terima kasih sudah mengingatkan, mendukung, selalu ada dalam keadaan apapun serta membesarkan hatikuku bahwa aku berarti untuk mereka.
#GrowFearless with FIMELA