Fimela.com, Jakarta Masing-masing dari kita memiliki cara dan perjuangan sendiri dalam usaha untuk mencintai diri sendiri. Kita pun memiliki sudut pandang sendiri mengenai definisi dari mencintai diri sendiri sebagai proses untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Seperti tulisan yang dikirim Sahabat Fimela untuk Lomba My Self-Love Matters: Berbagi Cerita untuk Mencintai Diri ini.
BACA JUGA
Advertisement
***
Oleh: Selvy Arianti - Tangerang
Mengingat diriku pernah beberapa kali di-bully ketika usia belasan tahun, aku jadi tidak percaya diri berbicara di hadapan orang yang baru dikenal maupun di hadapan banyak orang yang sudah dikenal.
Setelah pulang sekolah biasanya rutinitas pribadiku di rumah yakni menonton TV, membaca buku, mendengarkan musik, dan menulis. Sesekali tetangga perempuan yang usianya setara denganku mengajak jalan-jalan bahkan nongkrong di pos yang didirikan warga sebagai tempat berkumpul.
Dalam hidup, banyak hal yang sudah kita lalui. Semakin berupaya untuk melupakan seringkali ada pemicu yang membuat kita mengingatnya.
Segala bentuk bullying yang pernah kualami membuat diriku menjadi seseorang yang sensitif terhadap perkataan orang lain dan perkataan diriku sendiri. Bahkan ada saja teman yang senantiasa menilai aku sebagai orang yang baper (bawa perasaan). Tidak semua orang dapat memahami kita, bahkan diri kita sendiri pun bisa salah paham.
Advertisement
Menulis Menenangkan Diri
Karena lebih betah di rumah sehingga aku memiliki banyak waktu untuk diri sendiri. Waktu luang itu digunakan untuk menulis. Aku memilih menulis apa pun yang ada di pikiranku. Ketika menulis di sebuah buku maka hanya aku yang dikemudian hari dapat membacanya. Ketika menulis di blog itu artinya aku sedang menceritakan segala informasi dan kegiatan yang terjadi.
Meski sampai saat ini belum menulis serajin temanku lainnya bahkan bisa dikatakan bahwa aku belum menjadi seorang penulis, aku hanya sedang berupaya untuk menjadikan menulis sebagai rutinitas menenangkan diri.
Setiap orang memiliki caranya masing-masing untuk menenangkan diri, ada yang bernyanyi, melukis, jalan-jalan untuk berkunjung ke suatu tempat bahkan ada juga yang menulis seperti yang aku lakukan.
Aku berprinsip agar tulisanku tidak berdampak menyakiti siapa pun sehingga tulisanku dapat bermanfaat dan membuat diriku bahagia. Pengalaman menulisku belumlah banyak, masih bisa dihitung jari. Namun dengan menulis, hatiku menjadi senantiasa didominasi perasaan bahagia.
Yuk, temukan cara agar dirimu juga bahagia dengan mengenali lebih dalam tentang dirimu sendiri.
#GrowFearless with FIMELA