Fimela.com, Jakarta Body shaming bukan satu hal yang bisa dianggap wajar. Body shaming bisa dikategorikan sebagai perilaku kritik terhadap tubuh orang lain dengan cara yang negatif, apa kamu juga pernah melakukannya?
Efek dari body shaming akan berbeda dari satu orang ke orang lainnya, ada yang menganggapnya sebagai angin lalu, namun tidak sedikit yang mengalami rasa frustasi berkepanjangan. Inilah alasan mengapa body shaming tidak boleh dianggap sebagai hal yang wajar dan sepele, baik oleh pelaku, maupun korban.
Advertisement
BACA JUGA
Wenny Dewanti atau biasa dikenal dengan nama Wenny Vanilla baru saja berbagi kisah masa lalunya saat mengalami body shaming dengan Fimela beberapa waktu yang lalu. Wenny Vanilla mengaku mendapat perilaku body shaming sejak dirinya masih duduk di bangku SMA.
Usia remaja di mana Wenny mulai merasakan ketertarikan dengan lawan jenis, namun tidak percaya diri dengan bentuk tubuh dan penampilannya. Saat itu, ia merasa tidak ada orang yang benar-benar memperhatikannya.
"Semua orang ngeliat gue kayak transparan, kayak lewat aja gitu," ujar Wenny tentang pengalaman pertamanya dengan body shaming.
Advertisement
Pengalaman kelam Wenny Vanilla dengan perilaku body shaming
Pengalaman kelam lainnya yang dialami oleh Wenny terkait body shaming adalah ketika dirinya berusia sekitar 24 tahun. Bahkan, Wenny mengaku bahwa dirinya sempat ingin bunuh diri.
"Waktu itu aku tinggal di apartemen dengan ukuran terbatas, jadi aku taruh banyak kaca di situ. Tapi karena banyaknya kaca itu, dari bangun tidur sampai mau tidur lagi, kalau ngelewatin kaca, aku jadi nunduk. Jadi kepikir ngapain hidup lagi, kalau liat diri sendiri aja udah nggak sanggup?"
Bangkitnya Wenny Vanilla dari isu body shaming justru ketika orang-orang yang bukan berasal dari inner circle-nya memberi dukungan. Bagi Wenny, orang-orang tersebutlah yang terus memberi dukungan dan semangat kepadanya, bahkan ketika Wenny tidak memiliki kepercayaan diri yang cukup pada dirinya sendiri.
Talkshow bersama Wenny Vanilla tentang body shaming di Fimela Fest 2019
Setelah perjalanan panjang Wenny Vanilla dengan isu body shaming, Wenny merasa bahwa body shaming termasuk salah satu perilaku yang harus diberantas. Dirinya juga sudah mulai ikut memberi dukungan kepada orang-orang di sekitarnya yang sedang atau pernah mengalami body shaming.
Ingin tahu lebih banyak tentang pengalaman Wenny Vanilla degnan isu body shaming? Jangan lewatkan kesempatan untuk hadir di talkshow Fimela Fest 2019 "Jangan Lagi Anggap Wajar Body Shaming" bersama Wenny Dewanti dan Tara de Thouars pada Minggu (17/11/2019) mendatang. Daftarkan dirimu sekarang juga di sini dan dapatkan kesempatan untuk hadir langsung di Fimela Fest 2019!
#GrowFearless with FIMELA