Fimela.com, Jakarta Tidur nyenyak merupakan inti dari kesehatan tubuh yang saling berkesinambungan. Ketika tidur tidak pernah nyenyak dalam kurun waktu yang cukup lama, akan ada efek pada kesehatanmu, meskipun hampir tidak terasa seperti sebuah penyakit.
Salah satunya, peningkatan berat badan. Selama ini, awam hanya mengetahui penyebab berat badan naik dan yo-yo alias tidak stabil merupakan reaksi dari kelebihan asupan karbohidrat dan lemak. Namun, seperti yang tadi disebutkan, reaksi tubuh tidak melulu berasal dari satu masalah saja.
Advertisement
BACA JUGA
Dilansir dari Be Well, kualitas tidur memiliki pengaruh besar terhadap kestabilan berat badan. Artinya, ada kemungkinan gangguan tidur menyebabkan berat badan naik secara drastis atau konsisten. Terus, kurang tidur ternyata akan mengganggu keseimbangan metabolisme dan hormon. Kedua hal inilah yang secara garis besar bisa meningkatkan berat badan drastis dan cepat.
Advertisement
Picu Diri Mengidam-idamkan Karbohidrat
Ketika metabolisme dan hormon tidak seimbang, otomatis tumpukan lemak dalam tubuh bertambah. Selain itu, gangguan tidur juga bisa menimbulkan stres. Stres menstimulasi produksi kortisol yang akan memberikan sinyal kepada tubuh untuk menahan lemak dalam tubuh.
Belum lagi adanya dorongan untuk melahap makanan-makanan berkarbohidrat tinggi. Seperti nasi, spageti, mie, dan lain sebagainya. Hal ini bukan disebabkan karena kamu seorang foodie, tetapi karena adanya sisa kortisol dalam tubuh. Sisa kortisol ini, tulis Health Line, dapat menimbulkan rasa lapar.
Bukan hanya sekadar lapar, sisa kortisol mendorongmu untuk 'ngidam' makanan-makanan manis dan berkarbohidrat tinggi. Jadi, Sahabat Fimela jangan melulu langsung menyalahkan nafsu makan yang meningkat, lantas langsung berusaha diet mati-matian. Sebelum pola dan kualitas tidurmu diperbaiki, masalah berat badan mungkin belum bisa teratasi.
Simak Video Berikut
#Growfearless with FIMELA