Instagram, pada Rabu (18/9/2019), mengumumkan kebijakan barunya mengenai pembatasan konten untuk penggunanya yang masih berusia di bawah 18 tahun. Independent menulis, kebijakan tersebut nantinya akan membatasi (dan juga menghapus pada beberapa kasus) konten-konten yang mempromosikan produk teh untuk diet, penurun berat badan, atau prosedur bedah kosmetik.
Fimela.com, Jakarta Peraturan ini juga akan diterapkan pada Facebook. Mereka yang berusia di bawah 18 tahun tidak akan bisa melihat postingan yang mempromosikan kedua jenis produk tersebut, atau postingan yang mendorong mereka untuk membeli produk-produk tesebut. Termasuk konten produk diet dan prosedur bedah kosmetik yang disertai dengan harganya.
Advertisement
BACA JUGA
Manajer Kebijakan Publik Instagram, Emma Collins mengatakan pembatasan ini bertujuan untuk menciptakan Instagram yang positif untuk setiap penggunanya. Dia juga mengatakan kepada Independent, kebijakan ini merupakan bagian dari upaya mereka untuk menghilangkan tekanan yang orang-orang dapat rasakan sebagai impact dari media sosial.
"Kami ingin Instagram menjadi tempat yang positif untuk semua orang pengguna dan kebijakan ini merupakan bagian dari upaya yang sedang kami jalankan untuk menghilangkan tekanan yang orang-orang bisa rasakan sebagai bagian dari dampak dari media sosial," jelasnya.
Advertisement
Tekanan untuk Terlihat Sempurna
Majalah dan iklan telah lama dikritisi menjunjung tinggi standar kesuksesan dan kecantikan yang tidak realistis. Mulai dari standar kesuksesan kaum milenial yang bisa hidup mewah melalui postingan foto-foto luxurious life hingga model-model seksi dengan tubuh yang super langsing.
Dari sinilah, standar kecantikan di atas mendorong mucnulnya tren dan promosi obat pelangsing serta penurun berat badan. Belakangan ini, tulis ChildMind.org, standar kecantikan bukan lagi diusung oleh artis dan model, tetapi nilai-nilai tersebut telah dibawa oleh sosok berpengaruh di media sosial.
Masalahnya, konten yang bebas dilihat oleh seluruh pengguna media sosial di dunia ini mendorong nilai-nilai tersebut untuk juga dimiliki anak-anak muda, bahkan anak-anak usia belia. Hal ini menimbulkan tekanan pada diri mereka, sehingga menginginkan tubuh langsing, wajah cantik, dan penampilan sempurna.
Pendiri Mind-to Mind Parenting, Donna Wick, mengatakan para remaja mengalami kerentanan dan membutuhkan validasi dari pengguna media sosial lain, serta memiliki keinginan untuk membandingkan diri mereka dengan teman sebayanya. Tentu saja, hal ini pada akhirnya mendorong mereka untuk membeli produk-produk yang belum tentu aman untuk remaja di bawah 18 tahun dan melakukan segala hal untuk terlihat sempurna di mata publik.
Meski pembatasan konten di media sosial belum cukup, setidaknya ini menjadi langkah awal untuk menciptakan ruang positif selama menggunakan media sosial untuk saling berinteraksi dan menyebarkan nilai-nilai postif soal kehidupan dan kecantikan.
Simak Video Berikut
#Growfearless with FIMELA