Fimela.com, Jakarta Self love adalah proses seumur hidup yang harus kamu mulai sedini mungkin. Namun, banyak orang salah mengira antara self love dengan narsis.
Jika kamu masih bingung, narsis adalah perasaan jatuh cinta pada penampilan diri sendiri, sama halnya ketika kamu melihat bayangan diri sendiri pada genangan air. Sedangkan, self love adalah konsep mencintai diri sendiri dengan kelebihan, maupun kekurangan yang ada.
Bisa dibilang bahwa self love adalah sepenuhnya menerima diri sendiri. Self love akan membuat kamu rendah hati, karena tidak perlu menyombongkan apapun atau bersikap palsu, seperti dilansir dari psychcentral.com, Jumat (27/9/2019).
Advertisement
BACA JUGA
Orang yang telah mempraktikan self love juga tidak akan menyangkal kelemahan dirinya sendiri. Sebaliknya, mereka yang mempraktikan self love akan merangkul segala hal yang ada pada diri mereka.
Advertisement
Perbedaan antara self love dan narsis
Self love jelas berbeda dengan narsis, karena narsis adalah usaha menyembunyikan kebencian terhadap diri sendiri. Si narsis biasanya tidak bisa mentolerir kesalahan atau kritik dari orang lain, inilah mengapa ia cenderung defensif dan hipersensitif.
Dalam dunia narsis hanya ada hitam dan putih, mereka tidak membuat ruang untuk kesalahan yang biasa-biasa saja. Sebenarnya, fokus dan penghargaan terhadap diri sendiri memang sangat penting untuk mengembangkan struktur ego yang sehat.
Pada akhirnya, ketika kamu bisa mempraktikan self love, diharapkan sikap ini juga dapat meningkatkan kehidupan, kreativitas, ketahanan, dan suasana hati. Self love seharusnya dapat mendorong kemampuan diri sendiri untuk mencapai tujuan yang lebih besar, dan mentolerir kekecewaan dan kegagalan yang terjadi.
Ingin tahu lebih dalam tentang self love? Daftarkan diri kamu sekarang juga dan dapatkan kesempatan untuk hadir langsung pada acara talkshow pada ajang Fimela Fest 2019, hari Sabtu (16/11/2019) mendatang, di sini!
Saksikan video menarik setelah ini
#GrowFearless with FIMELA