Fimela.com, Jakarta Setiap orang punya kisah cinta yang unik. Ada yang penuh warna-warni bahagia tapi ada juga yang diselimuti duka. Bahkan ada yang memberi pelajaran berharga dalam hidup dan menciptakan perubahan besar. Setiap kisah cinta selalu menjadi bagian yang tak terlupakan dari kehidupan seseorang. Seperti kisah Sahabat Fimela yang disertakan dalam Lomba My Love Life Matters ini.
BACA JUGA
Advertisement
***
Oleh: Sania Cahyani - Cianjur
Tak pernah kuduga sebelumnya perasaan yang telah kupupuk hingga tumbuh dan berbunga, kini harus tumbang begitu saja. Setelah kau petik bunga cintaku, kau biarkan aku layu.
Mungkin begitulah perumpamaan kau tinggalkan aku saat rasaku sedang berada dalam puncak kenyamanan. Mulanya kau membuatku merasa dunia sepenuhnya milikku, membuatku percaya bahwa akulah insan paling beruntung di muka bumi ini. Kau membuatku terus melayang bersama dengan kicau merdu janjimu, namun sayang sayapku tak begitu kuat diterjang angin topan pengkhianatanmu.
Kini aku terjatuh, sendirian, dan seakan sedang memikul beban. Rasanya kau terlalu tega, terbang meninggalkanku yang tersungkur ke dalam palung paling menyeramkan. Kala itu hanya kesepian yang kudapatkan. Dunia hari ini dan hari yang lalu seakan begitu timpang. Kemarin masih kunikmati hangat dekapmu, teduh tatapmu, dan sejuk senyummu, namun hari ini harus kurasakan dinginnya angin menusuk sela-sela rusukku, serta tak ada lagi teduh tatapmu dan sejuk senyummu. Aku benar-benar sendirian, kesepian, bahkan seperti berada dalam kegelapan.
Aku membenci diriku, takdirku, serta hidupku. Kurasa bumi tak lagi berpihak kepadaku. Bahkan mungkin tak dapat kurasakan kembali gelak tawa dan senyum bahagia menyelimuti hariku. Saat sebelumnya aku adalah orang paling beruntung, namun kini aku adalah orang paling sengsara. Entah ke mana aku harus mengembara, membawa pergi jauh perasaan yang sedang membara. Adakah pundak yang sanggup menjadi tempat bersandar, telinga yang sanggup mendengar, dan tangan yang sanggup merangkul? Serta masihkah dunia berpihak kepadaku?
Advertisement
Teruslah Kepakkan Sayapmu
Seperti Tuhan memberiku anugerah yang begitu indah, menjadikanku insan yang masih ada dalam naungan kasih sayang-Nya. Tak begitu lama setelah keterpurukan yang menimpaku, kuyakin Tuhan masih menyayangiku. Tuhan menjawab setiap pertanyaanku, mengirimkan sebuah pelita kehidupan dan obat yang menyejukkan sekaligus memberi kepercayaan membuatku mau bangkit dari segala kepedihan yang menjadi beban dalam pundakku. Tuhan mengirimkan tulang rusukku yang sejati, yang mampu menguatkan sayapku, membuatku terbang kembali menari-nari dalam birunya langit. Meski ketakutan akan hal yang bisa saja terulang kembali terus menghantui, namun kucoba percaya diri, dia tidak akan mengingkari.
Untukmu anugerah terindah yang kumiliki hari ini, kumohon tolong dengar setiap keluh kesahku, mengerti akan keadaanku dan setiap keinginanku, tolong jangan pergi meninggalkanku, aku sudah banyak menggantungkan harapanku padamu. Kupercaya kamu tidaklah seperti orang yang terdahulu. Tolong jangan buat aku jatuh dan tidak mau terbang kembali, aku tak tahu jika itu terjadi kembali masih adakah orang lain yang mampu membuatku terseri mengepakkan sayapku kembali?
Percayalah hari ini hanya kau yang paling mengerti, hanya kau yang ada di hati. Terima kasih telah memperlakukanku layak seorang putri, dan terimakasih pula telah menjadi obat hati, kuyakin kepedihanku kemarin adalah jalan untuk Tuhan mempertemukan kita. Satu pesanku yang terakhir, teruslah kepakkan sayapmu, terbanglah yang tinggi bersamaku.
#GrowFearless with FIMELA