Fimela.com, Jakarta Teknologi dan seni semakin tak dapat terpisahkan. Semakin erat saling berpagut, keduanya telah banyak melahirkan karya-karya seni dan teknologi yang mengagumkan. Kali ini, seni dan teknologi kembali bertemu untuk mempersembahkan Disney: Magic of Animation, yang akan digelar di ArtsScience Museum, Singapura, pada 26 Oktober 2019 mendatang.
Bukan hanya sekadar menyuguhkan instalasi-instalasi, Disney: Magic of Animation justru menghadirkan sebuah kesempatan langka untuk dapat merasakan keajaiban Disney Animation selama 90 tahun. Mulai dari Steamboat Willie (1928), kartun pertama Disney yang menggunakan soundtrack tersinkronisasi, film-film klasik seperti Snow White and the Seven Dwarfs (1937) dan The Lion King (1994), hingga film blockbuster seperti Frozen (2013), Zootopia (2016) dan Moana (2016), termasuk Frozen 2!
Advertisement
BACA JUGA
Pameran ini digelar pertama kali di Asia Tenggara. Menampilkan lebih dari 500 karya, termasuk gambar orisinal, lukisan, sketsa, dan konsep seni yang dikurasi perpustakaan riset animasi milik Disney, Walt Disney Animation Research Library, pengunjung akan diajak untuk kembali ke masa lalu.
Pameran interaktif ini juga menyertakan proyeksi, audio visual, dan penampilan menarik lainnya yang mampu menghanyutkan para pengunjung masuk ke dunia film Disney.
Advertisement
Menghidupkan Gambar Statis dengan Animasi
Menurut Mary Walsh, Managing Director dari Walt Disney Animation Research Library, animasi merupakan karya seni yang mampu mengubah gabar diam dan statis menjadi hidup.
"Baik itu sebuah gambar berupa garis yang menarik, sekumpulan objek yang telah disusun menjadi sebuah karakter, atau pun gambar digital dengan efek yang magis, animasi memiliki kekuatan tersendiri yang mampu membawa penonton masuk ke dalam dunia imajinasi yang indah. Para pembuat film dan pendongeng di Walt Disney Animation Studios telah menciptakan, memproduksi dan melampaui batas-batas yang ada melalui media ini selama lebih dari 100 tahun," paparnya.
Selain itu, Honor Harger, Executive Director dari ArtScience Museum menambahkan, pameran ini mengeksplorasi dua sisi animasi; seni dan sains, yang merupakan sebuah teknik pembuatan film, diawali oleh Disney dan disempurnakan dalam kurun waktu hampir seabad.
"Selain mempersembahkan inovasi teknologi dan sains yang sudah merevolusi dunia pembuatan film selama abad ke-20, pada waktu yang bersamaan, pameran ini juga menceritakan dari sisi para seniman yang terlibat dalam pembuatan dunia yang penuh akan keajaiban dan karakter khas yang dicintai oleh masyarakat sejak kecil," jelasnya.
5 Bagian Pameran
Pameran ini hadir dalam 5 bagian, dimulai dari “Creating Believable Characters: Bringing Drawings to Life” yang mengungkapkan bagaimana para animator Disney mengawali proses teknik animasi. Kamu nanti akan melihat seluruh proses bagaimana karakter kesayanganmu sejak kecil diciptakan, mulai dari ilustrasi dua dimensi, hingga teknik animator memberikan gerak alami pada karakter tersebut.
Juga ada galeri-galeri lainnya yang tidak kalah seru dan menarik. Seperti galeri “Producers of Magic: Creating Diversity in Expression and a Wider World” untuk memperingati para animator berbakat Disney yang telah memproduksi film-film dengan gaya artistik yang tegas dan brilian. Pokoknya, rugi kalau Sahabat Fimela yang sejak kecil menjadi pecinta setia film-film Disney tidak bisa hadir di pameran ini.
Disney: Magic of Animation akan berlangsung dari 26 Oktober 2019 hingga 29 Maret 2020. Masih ada banyak waktu untukmu berkunjung ke Singapura dan tenggelam dalam dunia Disney di pameran ini. Kalau tidak sabar lagi ingin segera berkunjung, tiket sudah bisa dibeli mulai 1 Oktober 2019 di semua box office dan situs web Marina Bay Sands, dengan harga mulai dari 19 SGD untuk dewasa reguler.
#Growfearless with FIMELA