Fimela.com, Jakarta Setiap orang punya kisah cinta yang unik. Ada yang penuh warna-warni bahagia tapi ada juga yang diselimuti duka. Bahkan ada yang memberi pelajaran berharga dalam hidup dan menciptakan perubahan besar. Setiap kisah cinta selalu menjadi bagan yang tak terlupakan dari kehidupan seseorang. Seperti kisah Sahabat Fimela yang disertakan dalam Lomba My Love Life Matters ini.
BACA JUGA
Advertisement
***
Oleh: Zeni Oktav - Tuban
“Aku sudah pernah merasakan semua kepahitan dalam hidup dan yang paling pahit ialah berharap kepada manusia." (Ali bin Abi Thalib)
Harapan memang menjadi salah satu keyakinan manusia untuk bisa memperoleh apa yang mereka inginkan. Manusia sebagai mahluk sosial tentunya juga memiliki rasa harapan terhadap manusia lain dengan tujuan mendapatkan kebahagiaan sesuai dengan keinginannya. Mendapatkan cinta yang tulus adalah salah satu harapan indah yang di’inginkan setiap insan manusia yang pernah merasakan jatuh cinta.
Aku pernah melabuhkan harapanku kepada seorang lelaki yang telah mampu mengobati rasa patah hatiku akan cinta pertamaku. Dia mampu membuatku untuk kembali merasakan indahnya jatuh cinta dan kembali menemukan harapan untuk bisa mendapatkan cinta yang tulus. Selama dua tahun menjalani hubungan ini, aku semakin memantapkan hatiku untuk tetap setia berada di sisinya dengan harapan dia bisa menjadi lelaki terakhir di hidupku.
Harapanku ternyata berbanding terbalik dengan kenyataan bahwa dia tidak memilihku untuk menjadikannya sebagai wanita terakhir di hidupnya. Meskipun aku tahu bahwa hubungan kami tidak berjalan seperti dulu lagi, namun hampir selama setahun aku berusaha untuk tetap terus mendekatinya walaupun tahu bahwa dia telah bersama wanita lain. Aku sadar bahwa rasa tulusku kepada dia seakan mulai berubah menjadi kebodohan semata untuk tetap berharap bisa kembali.
Advertisement
Mencintai Diri Sendiri Terlebih Dahulu
Ketika hati sudah mulai lelah dengan segala tindakan yang kulakukan atas nama cinta, akhirnya aku pasrahkan semuanya kepada Sang Pemilik Hati. Aku mulai sadar bahwa untuk bisa mencintai orang lain dengan baik, maka kita harus bisa mencintai diri kita sendiri terlebih dahulu dengan lebih baik lagi. Saat perjuanganmu tidak dianggap oleh orang lain, maka waktunya kamu untuk lebih menghargai perjuangan hidupmu itu sendiri. Melepaskan semua harapan hampa yang telah menjadi beban di hidupmu dan mulai melanjutkan kehidupan barumu.
Kebahagiaan yang hakiki pada dasarnya bisa kita peroleh dari diri kita sendiri tanpa perlu berharap kepada orang lain. Gantungkan setiap harapanmu itu hanya kepada Sang Maha Kuasa, sehingga tidak akan kau temui rasa kecewa karena Tuhan lebih mengetahui apa yang terbaik untuk setiap hamba-Nya. Jalani hidup ini dengan memberikan cinta terbaik untuk dirimu sendiri agar mampu menjadikanmu sebagai pribadi yang lebih baik lagi.
#GrowFearless with FIMELA