Fimela.com, Jakarta Kopi memang menjadi sahabat bagi pecintanya di hampir setiap momen dan waktu. Pagi ngopi, siang pun ngopi, bahkan malam juga ngopi lagi. Bagi penikmat kopi, banyak kafein mungkin tidak masalah. Apa lagi kalau memang sudah niat untuk begadang.
Masalahnya, kadang ada orang yang tidak terbiasa minum kopi hanya secangkir sehari, namun efeknya sampai besok pagi. Di malam harinya, meski tubuh sudah lelah dan sangat ingin beristirahat, mata tak kunjung terpejam.
Advertisement
BACA JUGA
Dilansir dari Self.com, kopi mengandung stimulan sistem saraf pusat yang disebut kafein. Kafein ini berperan langsung pada zat di dalam otak, adenosine. Menurut neurologist sekaligus spesialis dokter tidur Ajay Sampat, M.D., adenosine seperti molekul penginduksi tidur pada saat kamu masih terjaga.
Semakin lama kamu terjaga, akan lebih banyak adenosine pada sistem dalam tubuh. Nah, pada dasarnya, kafein merupakan 'antagonis' adenosin yang mengikat molekul tersebut, sehingga mengurangi efek penginduksi tidurmu. Sehingga, kamu akan tidak merasa mengantuk.
Advertisement
Trik Agar Tetap Bisa Tidur
Kalau kamu tetap ingin tidur teratur meski minum kopi setiap hari, cobalah untuk mengatur jam ngopi. Sampat merekomendasikan untuk mengonsumsi secangkir kopi paling tidak 8-10 jam sebelum waktu tidurmu.
Trik ini akan membuat kadar kafein dalam tubuh break down sebelum waktu tidur. Sehingga, kafein yang kamu konsumsi tidak akan membuatmu terjaga semalaman suntuk.
Namun, karena kafein memberikan efek yang berbeda-beda bagi sebagian orang, Sahabat Fimela harus melakukan trial and error sendiri untuk mengetahui kapan batas waktu minum kopi agar tetap bisa tidur malam nanti. Sebagian orang batas waktunya hanya sampai jam 10 pagi. Sebagian orang lainnya bahkan masih bisa tidur dengan nyenyak meski habis minum kopi dua cangkir jam 7 malam.
Jadi, Sahabat Fimela sendiri yang menentukan limit jam ngopi, juga batasan seberapa banyak gelas kopi yang bisa kamu konsumsi per harinya.
#Growfearless with FIMELA