Fimela.com, Jakarta Tempat tidur yang biasanya dianggap tempat paling nyaman, ternyata bisa jadi salah satu sarang penyakit yang menggerayangimu. Kamu mungkin tidak menyadari, seprei yang membalut tempat tidurmu itu adalah tempat berkumpulnya keringat, air liur, minyak, dan kotoran lain. Membiarkan kulit terus berinteraksi dengan kotoran tersebut bisa membuatnya iritasi.
BACA JUGA
Advertisement
"Seprei harus dicuci paling tidak seminggu sekali atau lebih, tergantung pada berapa banyak minyak tubuh, kotoran, dan keringat yang Anda tinggalkan setiap malam,” kata Mary Gagliardi, ahli binatu dan kebersihan dari Clorox, sebuah merk pembersih berbasis di California, dikutip dari PureWow.
Mary juga mengatakan sprei tak ubahnya seperti pakaian. Kita menggunakannya kurang lebih selama 8 jam setiap hari, dan segala jenis kuman bisa menempel di sana, termasuk sel kulit mati.
Menurut American Academy of Dermatology, kita menumpahkan 30.000 hingga 40.000 sel kulit setiap hari. Sel-sel kulit mati ini menempel di seprei dan mengundang tungau debu untuk memakannya. Serangga kecil itu mudah tumbuh subur di lingkungan yang hangat dan lembab seperti tempat tidur.
Advertisement
Risiko Kesehatan dari Seprei Kotor
Besar kemungkinan kulitmu akan berjerawat jika kamu menggunakan sprei kotor sebagai alas tidur, terutama di bagian kulit yang berinteraksi langsung seperti pipi dan punggung. Tidak peduli bagaimana kamu membersihkan kulit dan merawatnya, seprei kotor akan menjadi penyebab jerawat.
Selain jerawat, seprei kotor juga mungkin memicu iritasi kulit seperti eksim. Belum lagi alergi dan infeksi jamur. Semua itu akan meneimbulkan masalah pada kulit yang tak diharapkan. So, cucilah sprei minimal satu kali dalam seminggu!
#GrowFearless with FIMELA