Fimela.com, Jakarta Hanya orang-orang yang pernah patah hati yang tahu benar rasa sakit yang dirasakan. Kesedihan mendalam yang dirasakan bisa benar-benar bikin kita seperti kehilangan akal sehat. Efek dan rasa sakitnya pun bahkan bisa bertahan selama berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan.
Efek patah hati memang bisa sangat merusak. Dikutip dari buku How to Fix a Broken Heart karya Guy Winch, ada penelitian yang menarik terkait efek patah hati. Beberapa tahun lalu, Ethan Kross dan kolega-koleganya di University of Michigan memasang iklan mencari orang-orang yang baru mengalami putus hubungan romantis yang menyakitkan. Orang-orang yang menjawab iklan dimasukkan ke mesin fMRI (pemindai yang bsa menunjukkan bagian otak dngan aliran darah lebih besar, menandakan kenaikan aktivias) dan diinstruksikan memandang foto orang yang mematahkan hati mereka serta mengingat kembali peristiwa putus selagi pemindai memotret otak mereka.
Advertisement
BACA JUGA
Patah Hati Bisa Menimbulkan Rasa Sakit Emosional yang Bertahan Lama
Dalam penelitian Ethan Kross dan para koleganya, para peneliti ingin bisa membandingkan apa yang terjadi di otak ketika kita mengalami rasa sakit emosional dibanding apa yang terjadi ketika kita mengalami rasa sakit fisik. Jadi, para peserta penelitian masuk kembali ke mesin fMRI. Kemudian, mesin analisis neurosensori (yang memberi rasa panas ke kulit lengan atas) digunakan untuk memanaskan lengan atas para peserta setiap tujuh detik. Awalnya, rasa panasnya hanya membuat tak nyaman lalu kadarnya dinaikkan memuncak di tingkat rasa sakit bernilai delapan di skala satu samai sepuluh di mana sepuluh adalah "tak tertahankan".
Ada hasil yang menarik setelah para ilmuwan membandingkan hasil-hasil pindaian otak. Ditemukan bahwa bagian otak yang sama aktif ketika peserta penelitian mengingat patah hati dan ketika mengalami rasa sakit kadar tertinggi (tingkat yang hanya sedikit di bawah "tak tertahankan"). Rasa sakit yang dirasakan dari patah hati bisa membuat kita kesulitan berpikir jernih, ibaratnya hampir sama bila kita misalnya sedang sakit kepala yang begitu menyakitkan sampai tak bisa berkonsentrasi. Jadi, tidak heran bila patah hati bisa menimbulkan rasa sakit emosional yang bertahan selama berjam-jam, berhari-hari, berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan.
Advertisement
Patah Hati Menimbulkan Kelumpuhan Kognitif dan Fungsional
Patah hati bisa memicu reaksi otak dan tubuh yang menimbulkan kelumpuhan kognitif dan fungsional cukup besar. Percobaan fMRI sendiri hanya satu dari berbagai penelitian mengenai patah hati. Bahkan ada penelitian yang menemukan bahwa memikirkan kehilangan kekasih sja bisa menurunkan IQ untuk sementara waktu. Tak heran bila sedang patah hati, prestasi seseorang bisa menurun.
Patah hati tak hanya menimbulkan efek kesedihan emosional. Efeknya bisa melumpuhkan kemampuan kognifit dan fungsional kita. Seseorang yang baru patah hati akan kesulitan berfungsi normal di sekolah, kampus, atau pekerjaannya. Wajar jika seseorang yang baru patah akan merasa seakan dunianya sudah runtuh karena otak dan tubuh sedang bereaksi. Kondisi ini bisa segera disembuhkan selama kita bertekad kuat untuk kembali melanjutkan hidup.
#GrowFearless with FIMELA