Fimela.com, Jakarta Pernah nggak ketika sedang tenggelam dalam pekerjaan, rasanya begitu asyik hingga lupa sekitar? Saat sedang fokus melakukan sesuatu dengan penuh semangat dan bahagia, seringkali kita seolah berada di dunia kita sendiri. Kondis seperti ini disebut dengan istilah flow.
Daniel Goelman dalam buku Emotional Intelligence menjelaskan flow adalah keadaan ketika seseorang sepenuhnya terserap ke dalam apa yang sedang dikerjakannya, perhatiannya hanya terfokus ke pekerjaan itu, kesadaran menyatu dengan tindakan. Flow adalah keadaan lupa keadan sekitar, lawan dari lamunan dan kekhawatiran. Bukannya tenggelam dalam kesibukan yang tak tentu arah, orang yang sedang flow begitu terseret dalam tugas yang sedang dihadapi sehingga mereka kehilangan semua kesadaran diri dan mengabaikan persoalan remeh-temeh keseharian.
Advertisement
BACA JUGA
Untuk mencapai puncak kinerja atau mencapai sebuah target kerja, kita perlu menciptakan keadaan flow ini. Bisa dimulai dengan cara-cara berikut:
1. Dengan Sengaja Memusatkan Perhatian pada Tugas yang Sedang Dihadapi
Keadaan konsentrasi tinggi merupakan inti flow. Kita perlu dengan sengaja memusatkan perhatian pada tugas atau pekerjaan yang sedang kita hadapi. Memulainya bisa menjadi yang paling berat. Dibutuhkan usaha cukup besar untuk menenangkan pikiran dan berkonsentrasi guna memulai tugas. Kita perlu benar-benar disiplin. Tapi begitu fokus kita sudah mulai terkunci, fokus akan mengambil alih pekerjaan dengan kekuatannya baik membebaskan dari gejolak emosional maupun membuat tugas itu amat mudah.
2. Bebaskan Diri dari Gangguan Emosional
Flow merupakan keadaan yang bebas dari gangguan emosional. Jauh dari adanya paksaan. Kita perlu memiliki motivasi dan komitmen yang kuat dari dalam diri. Tidak terlalu dibuat pusing dengan paksaan atau beban yang diberikan oleh orang lain.
Advertisement
3. Mengerjakan Tugas pada Tingkat yang Sedikit Lebih Tinggi dari Kemampuan
Untuk masuk ke zona flow, seseorang perlu menghadapi tugas yang sudah mereka kuasai dan mengerjakannya pada tingkat yang sedikit lebih tinggi daripada kemampuannya. Csikszentmihalysi mengatakan, "Tampaknya orang berkonsentrasi paling baik apabila tuntutan yang ditujukan kepada mereka sedikit lebih besar daripada biasanya, dan mereka mampu memberi lebih daripada yang biasa. Apabila tuntutan terlampau ringan, orang menjadi bosan. Apabila tuntutan terlalu berat untuk ditangani, mereka cemas. Flow terjadi dalam zona amat tipis antara kebosanan dan kecemasan."
4. Mengondisikan Diri untuk Tidak Terlalu Lelah atau Gugup
Dalam kondisi flow, otak bekerja pada puncak efisiensi. Agar otak bisa bekerja dengan efisien, kita perlu mengondisikan diri dalam keadaan yang tidak terlalu gugup atau lelah. Kunci menuju keadaan flow adalah keadaan hanya terjadi dalam jangkauan puncak kemampuan, ketika keterampilan telah terlatih baik dan sirkuit saraf paling efisien. Dalam kondisi penuh ketegangan atau kelelahan setelah melewati hari yang panjang, kita justru akan kesulitan untuk mencapai flow.
Saat berada dalam kondisi flow, ada sensasi menyenangkan yang kita rasakan. Bekerja pun jadi lebih maksimal dan hasilnya bisa lebih optimal.
Â
#GrowFearless with FIMELA