Fimela.com, Jakarta Setiap orang pasti memiliki kebiasaan buruk yang sepele. Seperti menggigit kuku, menarik atau mencabut kulit yang terkelupas dan juga uban, dan banyak lainnya. Namun, meskipun kamu tahu semua ini merupakan kebiasaan buruk, kamu tetap melakukannya dan susah untuk berhenti.
Meski tidak terlihat berbahaya, tapi mungkin Sahabat Fimela belum tahu kalau kebiasaan buruk ini dilakukan sangat sering, bisa jadi merupakan salah satu gejala gangguan perilaku yang sangat serius. Dilansir dari Self.com, gangguan inidisebut body-focused repetitive ehaviors (BFRBs).
Advertisement
BACA JUGA
Bukan cuma kebiasaan buruk yang tidak membahayakan, penderita gangguan ini juga ada yang sampai menyakiti tubuh mereka sendiri. Self.com menulis, perilaku ini bisa menyebabkan kerusakan fisik atau tekanan psikologis.
BFRBs ini juga ternyata masuk ke dalam kategori “obsessive-compulsive and related disorders” dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5) versi ke-5. Sebagai informasi, DSM-5 ini merupakan klasifikasi dan alat ukur Asosiasi Psikiatrik Amerika alias patokan dalam membahas dan menelaah kasus bidang psikologi. Tapi, apakah ketika kamu memiliki kebiasaan-kebiasaan di atas langsung bisa disebut sebagai penderita BFRBs?
Advertisement
Kapan Kebiasaan Buruk Ini Jadi Gangguan yang Serius?
Ketika kamu sering atau memiliki kebiasaan mencabuti rambut di bagian tubuhmu, seperti ketiak, kepala, atau area kemaluan, belum tentu bisa dimasukkan ke dalam kategori penderita BFRBs. Karena, psikiater harus melakukan diagnosa terlebih dahulu.
Biasanya, dilihat apa yang menyebabkan kerontokan rambut di tubuh. Misalnya, pola kebotakan. Seseorang yang kerap mencabuti rambut bisa dikatakan penderita gangguan tersebut kalau tidak bisa menghentikan kebiasaannya ini.
Sama halnya dengan kebiasaan lainnya. Pokoknya, Sahabat Fimela harus menjalani pemeriksaan terlebih dahulu sebelum ditetapkan sebagai pasien atau bukan. Jadi, jangan langsung panik, ya!
#Growfearless with FIMELA