Fimela.com, Jakarta Hepatitis A menjadi penyakit yang diperbincangkan, pasalnya penularannya sudah menjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) di Pacitan. Asal mula penyebaran hepatitis A di Pacitan berawal dari seorang warga Kecamatan Sudimoro yang terjangkit virus tersebut. Ia rupanya terjangkit setelah makan es cincau.
BACA JUGA
Advertisement
"Ini baru dugaan saja ya. Karena setelah dilakukan penyelidikan penyebaran kasus, warga terjangkit virus hepatitis usai makan es cincau itu," papar Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan RI Anung Sugihantono dikutip dari Liputan6.com, Selasa (2/7).
Yang patut dikhawatirkan bukan semata-mata es cincau tapi penjamah makanannya. Jadi bisa jadi virus hepatitis A menular karena menggunakan es atau air yang tidak bersih.
"Ya, bisa saja para pedagang es cincau keliling itu menjajakan jualannya secara tidak sehat. Air buat es cincau diduga menggunakan air yang tidak dimasak," lanjut Anung.
Advertisement
Pedagang Dadakan
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan, Wiendra Waworuntu menyampaikan, saat Lebaran banyak pedagang es cincau dadakan. Ini bisa menjadi pemicu munculnya virus tersebut di Pacitan.
"Kami sebenarnya ingin menemui langsung pedagang es cincau keliling. Itu kan tahunya dari mulut ke mulut. Tapi ya pas dicari (pedagang es cincau keliling) yang dimaksud tidak ada (pedagang dadakan)," kata Wiendra.
Diduga karena air yang tidak bersih
Pembuktian laboratorium, apakah es cincau merupakan media penularan hepatitis A belum dapat dibuktikan. Sampel es cincau tidak diperoleh karena pedagang es cincau yang bersangkutan sudah sulit ditemukan.
"Soal es cincau ini masih berupa dugaan. Kita kan juga harus menunggu penyelidikan faktor-faktor lainnya," tutup Wiendra.
#GrowFearless with Fimela