Fimela.com, Jakarta Putus cinta memang bisa menjadi satu pengalaman menyakitkan dan sulit dilupakan, terutama dengan rasa emosi yang masih ada pada mantan pacar, benar? Membiarkan diri sendiri mencintai seseorang membutuhkan tingkat kepercayaan yang besar dan tidak mudah, ketika kepercayaan tersebut dikhianati, emosi adalah respon yang normal.
Sayangnya, emosi ini bertahan cukup lama, bahkan setelah putus cinta. Dilansir dari psychologytoday.com, Selasa (2/7/2019), berikut ini adalah beberapa langkah mudah berhenti emosi pada mantan pacar, penasaran?
Advertisement
BACA JUGA
1. Mengakuinya
Emosi sering membuat orang tidak nyaman. Beberapa orang memilih mengambil langkah ekstrem untuk berhenti emosi, seringkali melibatkan perilaku yang merusak diri dan tidak sehat.
Langkah pertama adalah mengakuinya, tidak masalah untuk merasa emosi karena ada orang yang memperlakukanmu secara tidak adil atau melanggar batasan tertentu. Merasakan emosi dalam situasi ini memberitahumu bahwa kamu memiliki tingkat harga diri yang sehat.
2. Mengekspresikannya
Ada cara yang sehat dan tidak sehat untuk mengekspresikan emosi. Mengekspresikan emosi dengan cara yang tidak sehat biasanya akan menghancurkan hubunganmu dengan orang lain.
Sedangkan mengekspresikan emosi dengan cara yang sehat masih diperjuangkan oleh banyak orang. Satu hal yang perlu kamu pahami adalah bahwa putus cinta berarti hubungan tersebut sudah selesai dan proses penyembuhannya adalah tentang dirimu, bukan mantan pacar.
Cara paling aman untuk mengekspresikan emosi adalah dengan menuliskannya. Tuliskan semua hal yang ingin kamu sampaikan kepada mantan pacar, jangan menahan emosi apapun, karena tidak akan ada yang mengirimkan surat tersebut.
Â
Advertisement
Merepersonalisasikannya dan menyembuhkannya
3. Merepersonalisasikannya
Apa yang dilakukan dan dikatakan oleh orang lain sebenarnya lebih tentang diri mereka sendiri. Belajar melepaskan emosi terkadang menjadi lebih mudah ketika kamu fokus pada hal-hal spesifik yang terjadi, daripada mencoba melihat perspektif orang-orang yang terlibat.
4. Menyembuhkannya
Sembuh dari cedera emosional tidak seperti sembuh dari cedera fisik. Latihlah belas kasih terhadap diri sendiri sebanyak mungkin, kelilingi diri dengan orang-orang yang peduli denganmu.
Ketahuilah bahwa seburuk apapun pengalaman tersebut, selalu ada pengalaman yang bisa diambil darinya. Terakhir dan penting diingat adalah lebih baik sendirian, daripada bersama dengan seseorang yang tidak bisa menghargaimu.
Saksikan video menarik setelah ini
#GrowFearless with FIMELA