Fimela.com, Jakarta Daging memang menjadi makanan pokok yang sering dikonsumis banyak orang. Namun tau kah sahabat Fimela, jika mengurangi asupan daging akan meningkatkan kesehatan jantung.
Maka tak heran jika, di Amerika Serikat, pola makan vegetarianisme dan veganisme semakin populer karena menjadi pilihan makan yang lebih sehat. Dalam beberapa dekade terakhir, banyak penelitian telah menunjukkan bahwa membatasi daging berdampak positif pada tubuh.
Misalnya, pola makan nabati telah terbukti mengurangi risiko obesitas, diabetes tipe 2, dan sindrom metabolik. Vegetarianisme dan veganisme bahkan dapat mencegah kanker .
Advertisement
Dilansir dari medicalnewstoday, sebuah ulasan baru-baru ini, menerebitakan Progress in Cardiovascular Disease, berfokus pada manfaat pola makan nabati pada kesehatan jantung, khususnya. Para peneliti - dari Komite Dokter untuk Pengobatan yang Bertanggung Jawab di Washington D.C.
Dengan mengumpulkan informasi dari sejumlah uji klinis dan studi observasi, mereka menemukan bahwa pola makan nabati secara konsisten dikaitkan dengan peningkatan ukuran kesehatan jantung. Mereka menyimpulkan, bagi mereka yang menjalankan diet nabati, akan berdampak baik kesehatan, seperti:
Advertisement
Berdampak baik bagi kesehatan
1. Risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular berkurang hingga 40 persen.
2. Risiko penyakit jantung koroner berkurang hingga 40 persen.
3. Arteri yang tersumbat tidak terblokir sebagian atau seluruhnya pada sebanyak 91 persen pasien.
4. Risiko hipertensi turun 34 persen.
Selain itu, pola makan nabati terbukti berhubungan dengan penurunan berat badan.
Kahleova juga mencatat bahwa diet dan gaya hidup yang lebih sehat menurunkan risiko serangan jantung sebesar 81-94 persen, sementara obat-obatan hanya dapat menurunkan risiko ini sebesar 20-30 persen.
Bagaimana cara vegetarian melindungi jantung?
Tampaknya ada banyak alasan mengapa pola makan nabati atau vegetarian lebih menyehatkan jantung daripada berat daging. Tampaknya tanaman memberikan beberapa manfaat, sementara daging meningkatkan risiko tertentu.
Misalnya, tanaman kaya akan serat dan fitonutrien, yang dikenal untuk mengurangi peradangan dan stres oksidatif. Selain itu, produk hewani seringkali tinggi lemak, kolesterol, zat besi, dan polutan lingkungan.
Namun, ini adalah interaksi yang kompleks, dan mungkin ada banyak faktor yang terlibat, yang belum diketahui.
#GrowFearless with Fimela