Fimela.com, Jakarta Siapa sih yang ingin cintanya berakhir di tengah jalan. Setiap pasangan sepertinya menginginkan agar hubungan yang dijalani berjalan lancar sampai ke jenjang yang lebih serius. Tapi karena suatu hal, banyak pasangan yang memang cintanya harus kandas di tengah perjalanan.
Sakit hati, kecewa dan emosi tidak stabil sering kali menghampiri orang-orang yang patah hati karena putus cinta. Rasanya dunia seperti hancur berkeping-keping. Tapi bagaimana pun juga, life must go on. Move on alias melanjutkan hidup adalah suatu keharusan.
Berbicara soal move on, siapa sih yang lebih cepat melanjutkan hidup? Apakah kaum perempuan ataukah pria? Berikut penjelasannya secara ilmiah.
Advertisement
Advertisement
Ada penjelasan secara ilmiah soal kecepatan move on.
Ternyata perempuanlah yang bisa lebih cepat move on dibandingkan pria. Ini karena perempuan lebih bisa bebas dalam mengekspresikan perasaannya. Setelah putus, perempuan bisa dengan bebas menangis dan menumpahkan semua kesedihannya. Butuh waktu beberapa hari saja untuk bangkit, perempuan pun akan segera merasa lebih baik setelah menumpahkan semua kesedihannya.
Ini sangat berbeda dengan pria. Pria tak bisa bebas meluapkan rasa kecewa karena putus cinta. Pria cenderung akan memendam rasa sedih itu. Nah, perasaan negatif yang dipendam terlalu lama ternyata memang dapat berakibat buruk bagi mental dan jasmani seseorang.
Â
Pria memendam perasaan.
Saat baru putus, pria akan cenderung untuk merenungi soal mantannya. Ia juga tak akan mengambil tindakan move on pada saat itu. Baru setelah beberapa minggu, setelah sembuh dari luka hati, ia akan berani keluar dari keterpurukannya. Ini berbeda dengan perempuan yang akan segera mencari kegiatan untuk melupakan perpisahan yang dialaminya. Kesedihan yang dirasakan mungkin hanya di awal perpisahan saja. Setelah menggalau di sosial media atau bersama sahabatnya ia akan segera merasa lebih baik.
Pria yang mampu bersikap normal dan stabil saat baru putus cinta. Ia akan bisa menahan emosi saat baru berpisah. Tapi luka di dalam yang dirasakan lebih susah sembuh dibanding para perempuan.
#GrowFearless with FIMELA