Sukses

Lifestyle

Harap-harap Cemas Menanti Kehamilan, Sudah Tahu Fakta Tentang Infertilitas?

Fimela.com, Jakarta Setelah menikah, mendapatkan buah hati jelas jadi salah satu hal yang paling ditunggu oleh pasangan suami istri mana pun. Nggak heran kalau banyak dari kamu yang melakukan berbagai persiapan supaya cepat mendapatkan momongan. Mulai dari mengikuti ‘resep’ turun temurun dari orang tua, sampai memperkaya wawasan dengan membaca artikel di internet.

Segala usaha sudah dilakukan, tapi kehamilan yang dinanti kok nggak kunjung hadir? Kira-kira apa yang salah ya? Kalau hal ini yang terjadi, mungkin saja kamu atau pasangan mengalami infertilitas. Apa itu?

Infertilitas: Penyebab Pasangan Sulit Mendapatkan Keturunan

Pada populasi normal, sebanyak 85% pasangan akan mendapatkan kehamilan pada tahun pertama. Lalu, sebanyak 50% pasangan sisanya akan mendapatkan kehamilan di tahun kedua. Lalu, bagaimana dengan sisanya? Apakah termasuk kategori infertilitas?

Menurut Kaanneegiesser, infertilitas atau ketidaksuburan diartikan sebagai kegagalan pasangan suami istri mendapatkan kehamilan setelah mendapatkan hubungan seksial secara teratur selama 1 tahun tanpa menggunakan alat kontrasepsi. Definisi tersebut berdasarkan bukti bahwa 75%-85% pasangan normal bisa hamil dalam jangka waktu 12 bulan.

Nah, ditinjau dari segi medis sendiri, infertilitas bisa dibedakan menjadi dua. Pertama, infertilitas primer terjadi ketika istri belum berhasil hamil sama sekali. Kedua, infertilitas sekunder yang dialami oleh pasangan setelah kelahiran anak pertama atau istri pernah hamil meskipun akhirnya terjadi keguguran.

The Shocking Truth: Infertilitas Bisa Dialami oleh Perempuan dan Laki-Laki

Tahu nggak sih, ternyata masalah infertilitas nggak hanya bisa dialami oleh perempuan saja. Penyebab infertilitas juga bisa terjadi karena 4 faktor utama, yaitu faktor perempuan, faktor laki-laki, faktor kombinasi perempuan dan laki-laki, serta infertilitas yang nggak diketahui penyebabnya.

Faktor perempuan dan laki-laki masing-masing menyumbang infertilitas sebanyak 40%. Penyebab karena keduanya sebanyak 10% dan sisanya tidak diketahui penyebabnya. Penentuan tingkatan infertilitas sendiri dilakukan berdasarkan beberapa pertimbangan. Infertilitas ringan biasanya terjadi karena faktor endometriosis, gangguan ovulasi, dan hormonal. Sementara itu, infertilitas berat kemungkinan disebabkan karena faktor imun (kekebalan), kemampuan reseptivitas rahim yang lemah, pelekatan panggul karena endometriosis yang parah, kualitas sel telur yang menurun akibat kerusakan ovarium, dan sebagainya.

Apa yang Harus Dilakukan?

Merasa mengalami infertilitas? Segera konsultasikan ke tim dokter yang memiliki keahlian dalam bidang infertilitas. Saat ini, kasus infertilitas bisa dibantu dengan terapi obat-obatan yang dikembangkan untuk mengatasi infertilitas, terutama gangguan ovulasi kelompok 2 WHO.

Nggak perlu bingung memilih spesialis obgyn yang dapat membantu mengatasi infertilitas yang dialami, datang saja langsung ke Poli Kebidanan Kandungan di Rumah Sakit EMC. Misalnya dengan melakukan konsultasi ke dr. Gede Widi Mariada, Sp.OG, M.Us, M.Clin.Embriol, M.Hum. Reprod yang praktik di RS EMC Sentul setiap Minggu pukul 12.00 – 20.00 WIB.

Jadi, nggak perlu bingung jika perencanaan kehamilan nggak kunjung berhasil. Segera konsultasikan masalahmu kepada ahlinya supaya mendapatkan penanganan yang tepat ya, Sahabat Fimela! Info lebih lengkap klik di sini.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading