Sukses

Lifestyle

Metode MPASI Terbaik yang Bisa Diberikan Orangtua Kepada Anak

ringkasan

  • Masa pengenalan makanan padat (weaning) atau MPASI adalah bagian penting dari periode 1000 Hari Pertama Kehidupan
  • Kesalahan dalam pemberian MPASI dapat berujung pada kesulitan makan pada anak dan kondisi malnutrisi, seperti stunting
  • “Pemberian nutrisi pada masa pengenalan makanan padat perlu diikuti dengan pemeriksaan fisis anak ke fasilitas kesehatan secara berkala untuk memastikan kecukupan kebutuhan nutrisi anak untuk mendukung tumbuh kembang optimal

Fimela.com, Jakarta Masa pengenalan makanan padat (weaning) atau juga dikenal dengan masa pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) adalah bagian penting dari periode 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) karena pemenuhan nutrisi pada masa tersebut akan menentukan masa depan si Kecil.

Melihat hal tersebut, orangtua diharapkan mengerti dan menerapakan kebiasan makan yang baik (healthy eating habit) untuk mendukung nutrisi sikecil pada periode tersebut. Saat ini ada berbagai metode pengenalan makanan padat atau pemberian MPASI ang popular di masyarakat, diantaranya menu tunggal, menu 4 Bintang, spoon-feeding, hingga baby-led weaning (BLW).

Lalu mana yang harus dipilih orangtua? dr.Frieda Handayani, SpA(K), Dokter Spesialis Anak Konsultan Gastrohepatologi, menekankan bahwa metode apapun yang diterapkan harus mengutamakan kebutuhan nutrisi anak untuk mendukung setiap tahap tumbuh kembang yang berbeda.

“Kesalahan dalam pemberian MPASI dapat berujung pada kesulitan makan pada anak dan kondisi malnutrisi, seperti stunting," ujarnya saat ditemui di Jakarta.

Data Riskesdas 2018 menunjukkan bahwa masih ada 30,8% balita Indonesia yang mengalami pendekdan sangat pendek (stunting), serta 17,7% balita Indonesia mengalami gizi kurang dan gizi buruk. Makadari itu, pemenuhan kebutuhan nutrisi anak, khususnya pada dua tahun pertama kehidupan, menjadi sangat penting.

“Kebutuhan gizi anak usia weaning terdiri dari karbohidrat, lemak, protein (makronutrien), hingga vitamin dan mineral (mikronutrien). Selain itu, sebaiknya tidak memberikan makanan pedas dan berbumbu tajam, buah yang terlalu asam, makanan yang mengandung gas, hingga makanan yang mengandung banyak gula, garam, penyedap rasa, hingga lemak jenuh." tambahnya.

Masa Pengenalan makanan

Masa pengenalan makanan padat dapat dibagi menjadi beberapa tahap, yaitu pada usia 6-12 bulan, di mana anak mulai diperkenalkan dengan makanan pendamping ASI; dan pada usia di atas 1 tahun, anak mulai diperkenalkan dengan makanan keluarga. Tekstur, porsi, hingga frekuensi makanan anak perlu disesuaikan sesuai tahapan pertumbuhan.

“Anak disarankan mengonsumsi makanan yang dihaluskan dan disaring dengan tekstur lumat dan kental pada usia 6-7 bulan; diberikan makanan yang dilumatkan pada usia 8-9 bulan; makanan bertekstur agak kasar dan lauk dicincang kasar pada usia 9-12 bulan; dan pada anak usia di atas 1 tahun dapat diberikan makanan keluarga," imbuhnya.

Disamping nutrisi, tekstur, porsi, hingga frekuensi makanan untuk membentuk kebiasaan makan yang baik, keamanan pangan menjadi krusial karena bakteri penyebab kontaminasi dapat tumbuh di makanan seperti daging, ikan, telur, susu, kedelai, hingga nasi, pasta, dan sayur-sayuran.

“Pemberian nutrisi pada masa pengenalan makanan padat perlu diikuti dengan pemeriksaan fisis anak ke fasilitas kesehatan secara berkala untuk memastikan kecukupan kebutuhan nutrisi anak untuk mendukung tumbuh kembang optimal," tuturnya.

Arif Mujahidin, Corporate Communication Director Danone Indonesia juga mengatakan bahwa diskusi tentang Pemberian MPASI ini merupakan bagian dari program Bicara Gizi.

"Bicara Gizi merupakan bagian dari komunitmen unit bisnis Danone divisi Specialized Nutrition di Indonesia untuk terus mendukung edukasi mengenai nutrisi bagi masyarakat Indonesia," tutupnya.

Simak video berikut

#Growfearless with FIMELA

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading