Fimela.com, Jakarta Berkumpul dan bersilaturahmi bersama keluarga di kampung halaman saat Idulfitri merupakan momen yang ditunggu-tunggu oleh para perantau. Karenanya, banyak perantau yang mengusahakan untuk menjalani tradisi mudik setiap tahunnya, meski dengan penuh perjuangan.
Perjalanan mudik bukanlah perjalanan yang mudah. Mulai dari tingginya volume kendaraan yang menyebabkan macet, kondisi fisik kita yang kurang prima namun memaksakan diri untuk dapat cepat sampai di kampung halaman dapat berujung kecelakaan saat menyetir, atau melonjaknya harga tiket pesawat dan kereta api yang akhirnya membuat banyak perantau memilih menggunakan kendaraan beroda dua untuk sampai di tujuan.
Advertisement
BACA JUGA
Lalu, bagaimana jika perjalanan mudik harus dilakukan bersama dengan balita atau lansia? Wah, semakin banyak tantangannya pasti. Padahal perjalanan mudik yang nyaman dan aman menunjang optimalnya kesehatan tubuh kita saathari kemenangan, lho.
Lalu, bagaimana tips mudik yang nyaman dan aman untuk seluruh anggota keluarga? Intip tips berikut.
Advertisement
Mudik bersama balita
Mudik bersama bayi dan balita harus dirancang dengan matang dari jauh hari sebelumnya. Selain memilih moda transportasi yang paling nyaman, mood kedua orangtua juga sangat menentukan suasana hati si kecil. Agar si kecil tak mudah rewel, orangtua harus tetap tenang dan tidak cepatpanik ketika terjadi sesuatu di luar perkiraan.
“Mudik bersama bayi dan balita bisa menjadi saat yang menyenangkan sekaligus melelahkan,"tutur dr. Cut NurulHafifah, Sp. A selaku dokter spesialis anak RS Pondok Indah – Pondok Indah, dalam siaran persnya.
Menurutnya, hal pertama yang dilakukan adalah pertimbangkan terlebih dahulu jenis transportasi apa yang hendak dipilih. Idealnya, memilih jenis transportasi dengan waktu tempuh yang paling minimal sehingga membuat si kecil lebih nyaman. "Pertimbangkan juga apakah moda transportasiyang dipilih dapat mengakomodasi peralatan penunjang untuk si kecil seperti stroller," tuturnya.
Kedua, bila bepergian dalam jangka waktu yang cukup lama beserta bayi berusia 6-12 bulan, perlu dipertimbangkan untuk membawa makanan pendamping ASI (MPASI) yang mudah diolah selama perjalanan.
Ketiga
Ketiga, perhatikan pula kebersihan makanan dan lokasi bersantap karena kekebalan tubuh si kecil belum sempurna sehingga lebih mudah terkena infeksi.
Keempat, jangan lupa untuk bangun suasana menyenangkan selama perjalanan mudik, supaya suasana hati si kecil pun tetap terjaga.
#Growfearless with FIMELA