Fimela.com, Jakarta Kemajuan teknologi membawa berjuta-juta manfaat bagi kehidupan manusia. Namun, modernitas tidak selalu sinergis dengan kemajuan penggunanya. Berangkat dari masalah tersebut, Teater Suara Inspirasi Muda (Teater SIM) dan Yajugaya Divisi Kesenian mempersembahkan sebuah pertunjukan teater minikata bertajuk KBHGN di Galeri Indonesia Kaya.
Berbeda dengan pertunjukan seni teater lainnya, KBHGN menyampaikan pesan-pesan lewat pertunjukan minim dialog. Tanpa ada banyak kata terucap, Teater SIM dan Yajuga mempersembahkan sebuah pertunjukan yang sangat menghibur.
Advertisement
BACA JUGA
Menurut Renitasari Adrian, Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation, penyampaian pesan yang minim dialog ini justru sangat kuat dalam menyampaikan makna-makna kata dan pesan yang begitu dalam bagi penikmat seni di Auditorium Galeri IndonesiaKaya.
“Walaupun tidak menggunakan banyak dialog, kolaborasi antara Teater SIM dengan Yajugayamenghasilkan sebuah pertunjukan yang tidak hanya menghibur, namun juga mampu menyampaikankekuatan makna kata dan pesan yang tersirat kepada para penikmat seni di Auditorium Galeri IndonesiaKaya. Kami harap, pertunjukan ini menjadi sebuah sajian yang menginspirasi para seniman muda dalammenciptakan pertunjukan seni yang berkualitas, untuk terus mendukung memajukan seni pertunjukanIndonesia,” ujar Renitasari Adrian, Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation.
Selain itu, Randhy Prasetya selaku perwakilan dari Yajugaya dan penulisnaskah dari KBHGN pun mengatakan, kelahiran beragam teknologi yang sungguh pesat membuat banyak generasi muda tertidur dan kurang peka terhadap apa yang terjadi di sekitarnya.
"Semoga pertunjukan KBHGN bisamembangunkan para generasi muda dari tidurnya sehingga kemajuan teknologi dan para penggunanyadapat maju dengan bersinergis,” ujar Randhy."
Advertisement
Monolog dan Kepingan Sketsa
Pertunjukan berdurasi 60 menit ini disutradarai oleh Arsi Ramadhan. Kisahnya mengenai masa depan, di mana ketika mata tidak lagi bertemu mata. Namun kepedulian akan sesama menjadi hal yang sungguh langka.
Kisah yang mengandung makna dalam ini dipaparkan melalui monolog, dialog, dan kepingan sketsa cerita. Pertunjukan ini juga dimeriahkan pemain yang berasal dari berbagai bidang seperti pekerja kantoran, pekerja lepas, mahasiswa, dan pelajar yang rindu akan panggung.
Wanita dan Sastra
Pertunjukan ini merupakan bagian dari serangkaian pertunjukan bertajuk Wanita dan Sastra yang ditampilkan sepanjang Mei 2019. Pun merupakan persembahan Bakti Budaya Djarum Foundation.
Teater SIM yang didirikan pada 17 Agustus 1993 di Jakarta oleh Alm. Manahan Hutauruk dan Zainal Zen ini meraih hak berpentas secara berkala di Taman Ismail Marzuki, setelah masuk mekanisme Festival Teater Jakarta pada tahun 1994, Teater SIM kemudian lulus dan meraih predikatsenior oleh Dewan Kesenian Jakarta pada tahun 2002.
Sementara Yajuga Divisi Kesenian merupakan kelompok yang berisikan persona berbeda-beda, namun satu angguk dalam menyampaikan informasi secara "yajuga ya" kepada para audiens.
#GrowFearless with FIMELA