Fimela.com, Jakarta Punya cerita mengenai usaha memaafkan? Baik memaafkan diri sendiri maupun orang lain? Atau mungkin punya pengalaman terkait memaafkan dan dimaafkan? Sebuah maaf kadang bisa memberi perubahan yang besar dalam hidup kita. Sebuah usaha memaafkan pun bisa memberi arti yang begitu dalam bagi kita bahkan bagi orang lain. Seperti kisah Sahabat Fimela yang diikutsertakan dalam Lomba Menulis Fimela: Sambut Bulan Suci dengan Maaf Tulus dari Hati ini.
***
Oleh: Oktav - Tuban
Advertisement
Setiap wanita pastinya akan merasakan kebahagiaan di saat menemukan cinta pertama mereka, rasa bahagia itulah yang justru terkadang membuat wanita seolah rela mengorbankan dirinya untuk orang yang dicintainya. Kisahku ini berawal dari pertemuanku dengan seorang lelaki yang menjadi cinta pertamaku meskipun pada awalnya aku sedikitpun tak pernah tertarik dengan dia. Beberapa bulan dia selalu berusaha mendekatiku hingga akhirnya aku luluh untuk bisa menerimanya. Meskipun di awal hubungan aku masih merasa berat tapi setelah melihat sikapnya yang selalu manis akhirnya perlahan hatikupun mulai merasakan rasa cinta kepadanya.
Setahun hubungan ini berjalan aku sudah benar-benar merasakan bahwa hidupku mulai bergantung padanya. Perasaan berlebihan yang kumiliki ini membuatku akhirnya menyerahkan hal yang paling berharga bagi seorang wanita, yaitu kesuciannya. Hubungan yang sebenarnya aku sadar bahwa ini tidaklah baik tetap aku jalani hanya karena ingin bertahan dengan dia. Aku sadar bahwa apa yang kujalani adalah perbuatan dosa tapi rasa cintaku yang begitu besar kepada dia seolah telah membuatku lupa akan segala aturan dari Tuhan.
Advertisement
Perpisahan
Aku selalu berjuang dengan hubungan ini termasuk selalu mengalah jika ada pertengkaran, meskipun aku juga sempat mempergoki pasanganku selingkuh tapi aku mencoba untuk menutup mata. Aku sadar sebenarnya hubungan ini sudah mulai tak sehat karena memang kenyataannya saat ini bahwa hanya akulah yang berjuang mempertahankan hubungan ini. Berulang kali juga aku mencoba untuk menyakinkan dia untuk tetap bersamaku mempertahankan hubungan ini. Namun pada akhirnya dia lebih memilih bersama wanita lain sehingga akhirnya akupun menyerah untuk mempertahankan hubungan ini.
Kecewa dan benci telah merasuk ke dalam hatiku setelah perpisahan itu. Aku masih merasa belum bisa mengikhlaskan kepergiannya setelah semua perjuangan yang telah aku lakukan untuk mempertahankan hubungan itu. Aku tidak hanya membenci dia bahkan aku juga membenci diriku sendiri karena telah dengan bodohnya untuk menyerahkan segalanya demi dia. Aku merasa menyesal dengan semua ini, begitu kecewa dengan diri ini hingga akhirnya Tuhan menggerakkan hatiku untuk melakukan salat malam.
Berhijab
Aku mulai rajin untuk menjalankan salat malam hingga pada suatu hari ketika aku salat tiba-tiba air mata ini menangis mengingat kejadian di masa lalu, dosa yang pernah aku lakukan hanya demi berharap pada manusia. Aku menangis menyesali perbuatan dosaku selama ini, dengan bersimpuh di hadapan-Nya aku meminta maaf kepada Tuhan atas segala dosaku. Seketika setelah meminta pengampunan hatiku merasa begitu tenang, semua beban di masa lalu seolah otomatis termaafkan. Di malam itu Tuhan telah berkehendak untuk melapangkan hatiku untuk memaafkan dia yang pernah menyakitiku dan seketika itu juga aku mulai memaafkan kesalahan diriku sendiri.
Malam yang sunyi itu telah menyadarkanku bahwa memaafkan diri sendiri dan kesalahan orang lain akan mampu membuat hidupmu menjadi lebih tenang. Beban masa lalu yang menghantuimu juga perlahan mulai sirna. Pada malam itu juga aku berjanji kepada Tuhan dan diriku sendiri untuk bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi dari sebelumnya. Tuhan telah membukakan hatiku untuk mulai berhijrah dengan mulai memperbaiki penampilanku untuk belajar menutup aurat dengan memakai hijab. Semoga Tuhan selalu memberikan istiqomah kepadaku untuk tetap berada di jalan-Nya dan menjadi pribadi yang lebih baik dari masa sebelumnya.
Advertisement
Simak Video di Bawah Ini
#GrowFearless with FIMELA