Fimela.com, Jakarta Happiness Festival kembali digelar untuk ketiga kalinya pada 27-28 April 2019 di Lapangan Banteng, Jakarta. Acara yang dibuka untuk umum ini membuka diri sebagai pelarian pencarian kebahagiaan dan kesehatan jiwa dengan rangkaian acara yang dikemas dengan apik.
Acara dibuka secara simbolis oleh Mari Elka Pangestu dengan merajut kain warna-warni pada rangka tulisan Happiness Festival. Selain bermakna merajut harmoni dalam segala lini kehidupan, tulisan tersebut juga menjadi instalasi unik dan menarik untuk menyambut para pengunjung.
Setelahnya kami pun berkeliling mengunjungi lebih dari 100 booth komunitas yang berpartisipasi dalam festival yang diselenggarakan oleh Badan Perencanaan Nasional (Bappenas) dan United Nations Sustainable Development Solutions Network (UN SDSN) berkolaborasi dengan Project Semesta dan United in Diversity. Sebab tiap orang memiliki ketidakharmonisan yang dikenal dengan three devides yaitu hubungan sosial, ekologikal, dan spiritual.
Advertisement
"Ini kali ketiga kami merajut bahagia di Happiness Festival dalam rangka Hari Kebahagiaan Dunia. Inginnya di Indonesia tiap orang bisa membangun bahagia dari dirinya sendiri, dan lebih dari 100 komunitas di sini berpartisipasi memfasilitasinya," ujar Mari Elka usai pembukaan di Lapangan Banteng.
Advertisement
Area di Happiness Festival
Pengunjung pun dipermudah dengan pembagian area untuk mencari kebahagiaan sesuai kebutuhan. Seperti area Happiness yang diisi dengan talkshow bertemakan topik menarik untuk lebih aware pada kesehatan mental dan mengenal diri lebih dalam.
Area Community Dialogue, Open Heart, Harmony, Happy Dance, Movie Screening, Happy Body, Skala Petualang, Open Mind, Jelajahi Nusantara, dan Mari Bicara. Di area Mari Bicara, tersedia instalasi mandi bola tak biasa, sebab di dalamnya terdapat pertanyaan.
Cara mainnya, dua orang masuk ke dalam wadah mandi bola dan masing-masing mengambil satu bola. Di dalamnya terdapat pertanyaan yang harus dijawab untuk mengetengahkan betapa pentingnya bicara dan bercakap.
Ada juga tenda-tenda lucu berbentuk teeppe atau segi enam yang hanya muat untuk sendiri dan paling banyak berdua. Dibuat untuk mewadahi seseorang untuk sejenak menjauhi gadget dan dunia sosial atau berkonsultasi dengan ahlinya untuk kesehatan jiwa.
Para expert disebut Happiness Avengers di antaranya Coach Yusa Azis dan Andini Aisyah dari Sanggar Jiwa Bertumbuh. Menurutnya perawatan kesehatan jiwa masih dianggap sepele oleh masyarakat sehingga masih banyak yang enggak untuk bertemu dengan profesional di bidangnya.
"Akibatnya perawatan kejiwaan sangat jauh tertinggal ketimbang perawatan tubuh dan intelektualitas. Kita tidak bisa bicara spiritualitas ketika spiritualitas itu hanya dijadikan sebagai pelarian. Tidak ada ketenangan yang bisa dicapai dengan mencari solusinya di luar diri kita. Solusi dan jawaban kebenaran sebenarnya terletak dalam jiwa manusia itu sendiri," ujar Psychotherapist, Advisor & Commissioner Sanggar Jiwa Bertumbuh Yusa Azis.