Fimela.com, Jakarta Segala sesuatunya bila dikonsumsi berlebihan akan memberi dampak negatif. Termasuk konsumsi gula, baik dalam minuman maupun makanan yang kita konsumsi. Gula pada dasarnya sifatnya baik untuk tubuh. Hanya saja mungkin selama ini kita belum paham benar kapan saat yang tepat dan terbaik untuk mengonsumsi gula.
Tanpa konsumsi gula sama sekali, tubuh kita akan cenderung lemah, letih, lesu, dan loyo. Dikutip dari buku DEBM (Diet Enak, Bahagia, & Menyenangkan) Cara Mudah Turunkan Berat Banda Tanpa Sengsara, permasalahan dengan gula adalah gula sangat disukai oleh otak, sehingga sangat sulit untuk mengonsumsi gula pada kadar yang tepat. Dengan kata lain, kita cenderung impulsif apabila makan gula.
Lebih lanjut lagi dijelaskan dalam buku DEBM bahwa saat gula masuk ke sistem tubuh manusia, gula akan diubah menjadi gula darah. Jika tubuh sedang tidak membutuhkan gula, tubuh akan mengeluarkan insulin untuk menormalkan gula darah. Saat sebenarnya tubuh kita sedang butuh gula tapi kita mengonsumsi gula, maka tubuh akan mengubah 2 gram gula menjadi kurang lebih 1 gram lemak di bagian perut, lengan, paha, dan bagian tubuh lainnya sesuai dengan genetik. Hal inilah yang bisa membuat seseorang yang tubuhnya kurus tapi perutnya buncit atau ada bagian tubuh tertentu yang besar tapi bagian tubuh lainnya kurus.
Advertisement
Lantas, kapan saat yang tepat untuk mengonsumsi gula? Gula sebenarnya dibutuhkan untuk mengisi glikogen, yang merupakan gula otot. Saat kita beraktivitas, glikogen ini bakal dipakai tubuh untuk melakukan aktivitas yang dibutuhkan sehingga glikogen menjadi berkurang. Cuma masalahnya jumlah glikogen sangat terbatas. Bila diibaratkan tangki mobil, kapasitas tangki mobil kita hanya 50 liter tapi kita malah mengisinya sebanyak 200 liter, maka akan ada sisa yang berlebihan. Sisa inilah yang bisa menyebabkan masalah. Saat glikogen terisi penuh dan gula darah masih tinggi karena kebanyakan makan, tubuh akan menyimpan sisanya tersebut sebagai "tabungan" di jaringan lemak. Akibatnya tubuh jadi rentan gemuk atau buncit.
Gula atau karbohidrat terbaik diminum atau dimakan pada saat tubuh baru saja melakukan aktivitas fisik (saat glikogen habis). Dengan begitu bakal meminimalisir gula untuk diubah menjadi lemak. Bisa dibilang juga bahwa saat terbaiknya adalah pada saat jam makan siang. Tentu saja kita konsumsinya tidak sampai berlebihan, ya. Bila pada jam makan siang kita mengonsumsi karbohidrat seperti nasi, maka sebaiknya hindari minum minuman yang terlalu manis. Ingat juga bahwa yang dimaksud dengan gula bukan hanya gula pasir, tapi juga makanan dan minuman yang mengandung pemanis atau karbohidrat. Selain itu imbangi juga dengan aktivitas yang cukup agar level gula darah dalam tubuh bisa tetap terjaga.