Fimela.com, Jakarta Di antara kita ada yang pernah menjadi korban bullying. Saat kecil atau remaja, mungkin ada di antara kita yang pernah mengalami masa-masa berat dan kelam menjadi korban bullying. Tak hanya luka fisik tapi juga trauma pernah kita rasakan. Bahkan sampai saat ini rasa sedih dan trauma yang dulu dirasa masih membekas.
Meski begitu, kita selalu punya cara untuk bangkit kembali dan menjadi pribadi yang lebih dewasa. Kita masih punya kesempatan untuk memiliki kehidupan yang lebih baik dan bahagia. Caranya? Bisa dimulai dengan langkah-langkah berikut ini.
1. Bersikap Objektif dan Realistis
Advertisement
Iya kita pernah terluka dan terpuruk. Iya kita pernah tersakiti. Iya kita pernah menderita. Semua itu mungkin tak pernah kita lupakan begitu saja. Tapi kita selalu punya pilihan: mau terus terjebak dalam masa lalu atau melangkah ke depan dengan harapan baru. Izinkan semua yang sudah terjadi untuk berlalu. Kini, saatnya untuk lebih realistis merangkai hidup yang lebih baik di masa yang akan datang.
Advertisement
2. Miliki Support System
Mungkin orangtua, sahabat, pasangan, atau bahkan terapis. Kita bisa memiliki support system yang baik dari orang-orang yang percaya dan selalu mendukung kita kapan saja di mana saja. Ada saatnya kita tak bisa menghadapi semuanya seorang diri. Keberadaan orang-orang yang selalu bisa menepuk bahu kita di saat kita terpuruk akan selalu jadi sumber kekuatan kita sendiri.
3. Maksimalkan Potensi dan Kelebihan Kita
Tekuni apa yang kita suka. Lanjutkan perjuangan yang kita mulai. Maksimalkan semua potensi dan kelebihan yang kita punya. Buat hidup kita bermakna dan bermanfaat. Luka dan trauma yang kita rasakan mungkin sesekali masih akan datang dan membayangi. Bersedih secukupnya saja agar kita tak kehabisan energi untuk melakukan yang lebih baik di masa yang akan datang.
4. Relakan yang Pernah Melukaimu
Memaafkan yang dulu pernah melukai kita mungkin hal yang tak mudah dilakukan begitu saja. Memaafkannya mungkin bisa tapi melupakan tindakannya terhadap kita jelas lain soal. Lebih baik relakan saja. Biar mereka melanjutkan hidupnya sendiri (jika memang mereka masih punya nurani untuk hidup). Sementara kita di sini fokus menjalani hidup kita dengan sebaik-baiknya. Fokus sembuhkan luka dan "balas dendam" dengan cara memiliki kehidupan yang lebih baik dari orang yang pernah melukai kita.
5. Tetaplah Berproses Memperjuangkan yang Penting dalam Hidupmu
Namanya juga belajar hidup, kita akan terus berproses dalam setiap detik waktu yang ada. Perjuangkan yang penting dalam hidup kita. Bila dulu kita pernah jadi korban bullying, mungkin saat ini kita bisa ikut masuk ke dalam barisan pencegahan tindak bullying. Selalu belajar dan berproses jadi seseorang yang lebih baik dan bahagia setiap waktu.
Sesulit dan sesuram apapun hidup kita dulu, kita masih selalu punya harapan untuk memiliki hidup yang lebih bahagia. Tetap semangat ya dan jalani hidup yang ada saat ini dengan sebaik mungkin dan sebahagia mungkin bersama orang-orang yang berharga di hidup kita.