Fimela.com, Jakarta Diet keto merupakan salah satu jenis diet yang cukup populer, termasuk Indonesia. Banyak pelaku diet yang bersaksi kalau jenis diet ini berhasil menurunkan berat badan cukup signifikan dalam waktu beberapa bulan.
BACA JUGA
Advertisement
Pada dasarnya, yang dilakukan dalam diet keto adalah memangkas jumlah asupan karbohidrat harian secara konsisten selama 60-90 hari. Terdengar mudah, tapi beberapa ahli telah mengatakan bahwa melakukan diet ini dalam jangka panjang dapat berisiko gangguan kesehatan, seperti:
1. Merujuk pada kekurangan vitamin dan mineral
Memotong jumlah karbohidrat harian tak cuma mengurangi nasi atau roti, tapi juga sayur dan buah-buahan yang mana juga merupakan sumber karbohidrat. Padahal, sayur dan buah juga mengandung vitamin serta mineral yang tak kalah penting buat tubuh. Hal inilah yang harus diantisipasi dari diet keto.
Advertisement
2. Gangguan fisik
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa diet keto juga mengganggu kekuatan dan kebugaran tubuh, salah satunya penelitian dari Journal of Sports Medicine and Physical Fitness, yang mengatakan bahwa partisipannya menunjukkan kinerja buruk dalam bersepeda setelah empat hari diet keto.
3. Pola yo-yo
Dalam pola diet keto sendiri banyak varian yang ditawarkan oleh para ahlinya. Salah satunya yakni dengan membagi ke beberapa stage. Di awal, yakni di bulan pertama sampai ketiga, biasanya pola diet amat ketat.
Di stage selanjutnya akan lebih 'longgar' dengan banyak cheating day. Di sinilah, berat badan bisa meningkat drastis. Pola berat badan demikian disebut berbahaya, bahkan berisiko kematian.
Jika ingin menerapkan pola diet tertentu, usahakan untuk cari tahu lebih banyak sebelumnya, ya, Sahabat Fimela. Ingat, bukan cuma berat badan, yang terpenting adalah tubuh tetap sehat!