Fimela.com, Jakarta Duh, malas deh kalau sudah disuruh mengatur dan merencanakan keuangan. Tapi bingung juga kalau setiap bulan selalu merasa gaji nggak pernah cukup. Hidup jadi kurang tenang dengan keuangan yang berantakan. Kalau begitu, solusi terbaiknya adalah mulai belajar merenanakan keuangan.
Merencanakan keuangan tak serumit yang kita kira. Prita Hapsari Ghozie dalam buku Make It Happen memaparkan ada enam tahap yang bisa diambil untuk merencanakan keuangan. Khususnya bila kita punya impian atau keinginan yang berkaitan dengan keuangan di masa depan, tahap-tahap ini penting untuk langsung dipraktikan. Selengkapnya, yuk simak uraiannya di bawah ini.
1. Apa mimpimu?
Advertisement
Punya keinginan membeli smartphone baru? Ada rencana untuk liburan? Definisikan setiap mimpimu dengan urutan: apa mimpimu, berapa biaya yang bakal dibutuhkan, kapan jatuh temponya, dan bagaimana strategi mencapainya. Dari sini kita bisa menentukan apakah harus menabung atau berinvestasi untuk mewujudkan impian tersebut.
Advertisement
2. Hitung kebutuhan dana
Buat tulisan menjadi angka. Maksudnya, hitung berapa kebutuhan dana untuk mewujudkan setiap tujuan tersebut. Sertakan juga asumsi tingkat inflasi per tahun. Dengan cara ini kita akan dipermudah untuk mencapai target dengan lebih terarah.
3. Menyusun strategi sesuai rencana
Di sini kita mulai mencari aset finansial yang mendukung rencana yang sudah kita buat. Sudah ada berapa dana yang kita punya saat ini. Bila masih belum mencukupi, cari tahu apa yang perlu kita tabungkan atau investasikan demi tercapainya kebutuhan dana yang kita perlukan. Kita juga bisa memilih produk-produk keuangan yang sesuai dengan profil risiko dan tujuan finansial yang ingin dicapai.
4. Pahami berbagai produk finansial
Saatnya untuk melek soal produk finansial. Produk finansial terbagi menjadi kas atau tunai, obligasi, dan saham. Selain itu alternatifnya adalah aset fisik seperti emas, properti, ataupun barang koleksi.
5. Implementasi rencana keuangan
Rencana keuangan adalah panduan utama kita dalam melakukan pengelolaan keuangan keluarga. Ada baiknya untuk ditulis dan langsung diimplementasikan. Semua yang kita rencanakan perlu kita catat dengan baik supaya lebih mudah mengukur dan mencapai targetnya. Dengan kata lain, kita perlu memiliki action plan yang jelas.
6. Monitor dan evaluasi
Evaluasi perlu dilakukan secara berkala. Setidaknya perlu dilakukan secara rutin minimal 6 bulan sekali untuk melihat apakah masih ada rencana yang belum dijalankan dan bagaimana kinerja hasil investasi atas berbagai rencana keuangan.
Enam tahap di atas bisa menjadi langkah awal yang bisa diambil untuk mulai merencanakan keuangan dengan lebih baik. Yuk, sekarang langsung kita aplikasikan. Bisa langsung dimulai dengan impian apa yang ingin dicapai beberapa waktu dari sekarang.