Fimela.com, Jakarta Setiap kali mendengar ada tindak perundungan (bullying) yang terjadi pada anak-anak atau remaja, ada rasa sedih yang menusuk dada. Apalagi bila pelakunya juga masih sama-sama belia, tak terbayang dampak psikologis yang dialami oleh korban. Bahkan mungkin pelaku bullying itu sendiri memiliki masalah dengan dirinya.
Seperti yang dilansir dari stopbullying.gov dalam Effects of Bullying disebutkan bahwa tindak perundungan (bullying) dapat memengaruhi korban, pelaku, dan pihak yang menjadi saksi tindak perundungan itu sendiri. Bullying bisa berdampak negatif pada kesehatan mental. Bahkan dampaknya juga bisa membuat seseorang memiliki niat bunuh diri atau melampiaskannya pada penggunaan obat-obatan terlarang.
Dampak pada Korban Bullying
Advertisement
Anak-anak yang jadi korban bullying bisa mengalami depresi dan gangguan kecemasan. Perasaan sedih dan kesepian bisa meningkat. Mengalami perubahan pola tidur dan makan. Serta bisa kehilangan minat pada aktivitas yang dulu pernah sangat disukai. Dampak tersebut bisa berlangsung hingga mereka dewasa. Gangguan kesehatan juga dapat dialami oleh para korban. Prestasi dan partisipasi di sekolah juga bisa menurun. Bahkan pada sebagian kecil anak yang pernah jadi korban bullying dapat terlibat dalam tindak kekerasan.
Dilansir dari forbes.com dalam The Psychological Effects Of Bullying Last Well Into Adulthood, Study Finds disebutkan pula bahwa anak-anak yang "hanya" menjadi korban bullying (yang tidak pernah menjadi pelaku bullying) memiliki risiko tinggi mengalami gangguan depresi, gangguan kecemasan, generalized anxiety disorder (kecemasan kronis yang ditandai dengan rasa khawatir dan tegang yang berlebihan), dan agorafobia (ketakutan dasar yang berasal dari perasaan terjebak di tempat umum, saat seseorang merasa sulit melarikan diri, dan rasa takut tidak akan tersedianya pertolongan apabila seseorang mengalami serangan panik) pada saat dewasa.
Advertisement
Dampak pada Pelaku Bullying
Pelaku bullying itu sendiri juga bisa mendapatkan dampak negatifnya ketika dewasa. Saat dewasa, pelaku rentan terjebak kecanduan narkoba, terlibat dalam tindak kekerasan, dan tindak kriminal lainnya. Bahkan ia bisa bersikap abusif atau melakukan tindak kekerasan pada orang terdekatnya, seperti pada pasangan atau anak-anaknya di masa yang akan datang.
Dampak pada Orang-Orang yang Menyaksikan Bullying
Pihak yang menyaksikan tindak bullying juga bisa mendapat dampak negatifnya. Pada usia sekolah, mereka mungkin akan sering bolos atau tidak masuk sekolah. Mereka bisa berisiko mengalami kecanduan alkohol dan narkoba. Gangguan kesehatan mental seperti depresi dan kecemasan juga bisa mereka alami.
Tindak Bullying dan Bunuh Diri
Anak-anak yang jadi korban bullying berisiko melakukan tindak bunuh diri. Namun, penyebab seseorang memiliki keinginan bunuh diri bisa jadi tak hanya disebabkan oleh bullying. Banyak isu lainnya yang bisa memengaruhi niat seseorang untuk bunuh diri, seperti depresi, masalah di rumah, dan riwayat trauma. Apalagi bila korban tak mendapat dukungan dari orangtua, teman sebaya, atau sekolah, keinginan untuk bunuh diri bisa meningkat.
Dampak psikologis bullying khususnya pada korban tak bisa disepelekan begitu saja. Saat luka fisik sembuh, trauma yang dirasakan bisa jadi akan menghantui seumur hidup.