Fimela.com, Jakarta Ketika berbicara tentang pernikahan, ada banyak hal yang berkaitan dengannya, termasuk soal uang. Memperhatikan kesehatan keuangan masing-masing pribadi memang penting, namun bagaimana kamu dan pasangan membagi pembayaran tagihan dan rekening.
Dilansir dari purewow.com, Selasa (2/4/2019), berikut ini adalah beberapa konsep uang dalam pernikahan yang harus kamu ketahui sebelum melangkah masuk ke dalamnya. Penasaran apa saja?
Advertisement
BACA JUGA
1. Milikku adalah milikmu
Konsep uang yang satu ini menganggap bahwa rekening bank dan informasi keuangan lainnya yang terpisah adalah aneh. Kamu merasa bahwa setelah menikah, satu akun keuangan sudah cukup.
Keuntungannya adalah ketika akun keuangan digabungkan menjadi satu, sangat mudah menghitung gambaran besarnya secara bersamaan. Konsep ini sangat bermanfaat tidak hanya untuk pembayaran tagihan, namun juga tujuan jangka panjang, seperti pembelian rumah dan tabungan kuliah anak.
Sedangkan kekurangan dari konsep ini adalah jika ada perbedaan gaji. Atau mungkin salah satu pribadi ada yang penabung, sedang lainnya adalah pemboros.
Ketika semua uang digabungkan menjadi satu, pengeluaran pasangan juga menjadi urusanmu. Untuk menyiasati hal ini, sebaiknya buat anggaran dengan cermat agar ada angka kasar pembelanjaan maksimal per kategori.
2. Terpisah, namun sama
Konsep uang yang satu ini biasanya diterapkan pada pasangan yang telah sama-sama mandiri. Kamu dan pasangan memisahkan rekening bank, kartu kredit, dan siapa membelanjakan apa.
Namun, ketika kamu ingin membeli sesuatu yang cukup mahal, itu bukan urusan pasangan. Banyak ahli berpendapat bahwa tidak menggabungkan rekening adalah cara yang lebih modern untuk menunjukkan kepercayaan dalam sebuah hubungan.
Ketika memisahkan akun keuangan, kamu mempertahankan identitas dan individualitas dengan lebih baik. Selain itu, konsep ini adalah cara yang lebih baik untuk melindungi uangmu jika hubungan memburuk.
Sedangkan kekurangan dari konsep ini adalah kamu lebih sulit mengetahui apa yang dihabiskan pasangan, menghambat tujuan tabungan jangka panjang. Hal ini bisa menjadi lebih keruh ketika ada anak, momen di mana kamu dan pasangan membutuhkan transparansi soal uang.
Â
Advertisement
Konsep penggabungan, mikro, makro, dan diktator
3. Penggabungan
Konsep uang ini adalah menggabungkan akun giro, kartu kredit, dan portofolio investasi yang kamu miliki. Namun, kamu dan pasangan masing-masing memiliki satu akun terpisah yang bisa mendukung secara pribadi, bukan sebagai pasangan.
Dengan konsep ini, kamu dan pasangan bisa bekerjasama dalam hal keuangan sebagai tim, namun masih memiliki sejumlah uang milik pribadi. Sedangkan kekurangan dari konsep ini adalah kamu harus benar-benar menentukan dari mana uang milik pribadi datang, sehingga pasangan tidak perlu ikut campur ketika tagihan jatuh tempo.
4. Manajer makro dan mikro
Konsep uang ini ketika salah satu pihak dalam pernikahan menangani masalah besar, seperti investasi, rekening pensiun, pembelian rumah, sementara pihak lainnya menangani pengeluaran sehari-hari. Ketika diterapkan, konsep ini mungkin membuat kamu dan pasangan memiliki cara berpikir yang benar-benar berbeda, saling melengkapi satu sama lain.
Namun, penting untuk mengadakan pertemuan rutin setiap bulan guna membahas masalah anggaran. Apa kamu dan pasangan melakukan konsep uang yang satu ini dalam pernikahan?
5. Diktator
Konsep uang ini ketika satu pihak dalam pernikahan mengendalikan semua aspek keuangan, sedangkan pihak lainnya hanya akan melakukan pembelanjaan berdasarkan persetujuan pasangannya. Pihak ini biasanya tidak mengetahui gambaran besar keuangan dalam pernikahannya.
Konsep ini sebenarnya dianggap berbahaya secara finansial. Pernikahan adalah antara dua orang, sehingga sebaiknya hubungan tersebut dijalani bersama-sama, termasuk dalam hal mengatur uang.