Fimela.com, Jakarta BaliSpirit Festival 2019 telah dibuka secara meriah tadi malam, Minggu (24/3) di Yoga Barn, Ubud, Bali. Event yang diadakan setiap tahun ini diikuti ribuan peminat yoga dari mancanegara.
BACA JUGA
Advertisement
"Ribuan peyoga datang dari puluhan negara ke BaliSpirit untuk meditasi, pengobatan, rileksasi, dan menari. Semua kegiatan itu menyampaikan pesan perdamaian kepada dunia," tutur Ketua Tim Calendar of Event Kementerian Pariwisata, Esthy Reko Astuty, dalam opening speech-nya tadi malam.
BaliSpirit lahir setelah periswita besar bom Bali menyebabkan merosotnya industri pariwisata. Pasangan Meghan Pappenheim dan Kadek Gunarta mendirikan BaliSpirit sebagai upaya untuk membangkitkan kembali pariwisata di Bali, khususnya Ubud.
Melihat antusiasme para peyoga dari tahun ke tahun, tampaknya upaya pasangan Amerika-Bali tersebut berhasil. Esthy juga menyebutkan bahwa BaliSpirit Festival ini termasuk dalam 5 besar festival dunia.
Advertisement
Trilogy; Yoga, Dance, Music
Konsep trilogy Yoga, Dance dan Music menjadi tema yang diusung tahun ini. Dalam situs resmi BaliSpirit tertulis, "Ketika kita meluangkan waktu dan ruang untuk kembali menyelaraskan diri melalui yoga, gerakan, tarian dan musik, kita menyempurnakan keseimbangan batin kita dan meremajakan tubuh kita."
Rangkaian acaranya sendiri dimulai hari ini, Senin 24 Maret 2019 sampai 31 Maret 2019 nanti. BaliSpirit akan melibatkan kurang lebih 141 instruktur dari 5 benua. Sekitar 16% di antaranya instruktur dari Indonesia.