Fimela.com, Jakarta Seiring dengan berjalannya waktu dan berkembangnya zaman, kasus perceraian rupanya semakin meningkat. Data dari Kemenag (Kementerian Agama) menyebutkan jika angka perceraian di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya.
Penyebab dari perceraian ini sendiri ada bermacam-macam. Mulai dari kekerasan dalam rumah tangga, ekonomi keluarga yang buruk, adanya pihak ketiga bahkan perbedaan pendapat antara suami dan istri yang tak kunjung menemukan titik temu.
Melansir dari laman huffingtonpost.com, berdebat dan beradu argumen dalam hubungan asmara apalagi pernikahan adalah hal yang wajar terjadi. Debat dan konflik ini seharusnya bisa diselesaikan secara baik-baik tanpa berlanjut ke keputusan bercerai.
Advertisement
Para ahli mengungkapkan jika adanya konflik dan perbedaan pendapat dalam pernikahan tidak selalu membahayakan. Konflik ini justru bisa menjadi kunci agar hubungan pernikahan semakin kuat, dewasa dan membuat pasangan lebih dekat satu sama lain. Itu semua tergantung bagaimana pasangan menyelesaikan konflik yang ada.
Penelitian yang dilakukan para ahli di Virginia Commonwealth University menemukan jika bercerai tidak selalu menjadi pilihan terbaik untuk menyelesaikan masalah yang ada di pernikahan. Saat suami istri bertengkar dan memutuskan bercerai, ini justru bisa membuat masalah yang ada semakin besar.
Ketika Sahabat Fimela dan suami sama-sama mengedepankan ego masing-masing lantas memutuskan bercerai, disadari atau tidak ini hanya akan menimbulkan trauma di hati kalian. Anak-anak juga akan menjadi korban dari ego kalian. Perceraian tidak jarang mendorong dirimu maupun pasangan merasa ragu untuk menaruh rasa percaya pada orang lain.
Seberat apapun masalah yang dihadapi dengan pasangan, pastikan untuk menyelesaikannya dengan tenang. Jangan saling menyalahkan apalagi menuduh satu sama lain. Ketika masalah melanda pernikahan, sebaiknya saling introspeksi diri, meningkatkan kualitas diri dan memperbaiki semuanya dengan lebih baik lagi.