Fimela.com, Jakarta Susah tidur tidak hanya mengakibatkan kantuk berlebihan di pagi hari. Tetapi juga menimbulkan berbagai gangguan penyakit. Namun sayang, kesadaran mengenai betapa pentingnya tidur cukup dan berkualitas di Indonesia masih rendah.
Hal ini disampaikan oleh praktisi kesehatan tidur di Snoring and Sleep Disorder Clinic, RS Mitra Keluarga Kemayoran, Dr. Andreas Prasadja, RPSGT, banyak orang Indonesia yang menganggap mengantuk di siang hari merupakan simbol kemalasan dan harus dibasmi. Namun, mereka tidak paham kenapa mereka mengantuk di pagi hari.
Advertisement
BACA JUGA
"Mereka mencoba untuk ‘bangun’ dengan minum kopi atau mengonsumsi vitamin, tetapi tidak berpikir bahwa mengantuk ketika seharusnya sudah cukup tidur adalah tanda bahwa ada yang salah – bahwa mereka tidak tidur nyenyak di malam hari," ujarnya.
Kurangnya durasi dan rendahnya kualitas tidur seseorang dapat menurunkan produktivitas. Pasalnya, menurut Andreas, kinerja otak tidak optimal saat tidur. Selain itu, orang yang tidur panjang dan mendengkur sebaiknya berkonsultasi dengan dokter, karena ini merupakan tanda adanya penyakit.
Advertisement
Penyakit dan Kurang Tidur
Kurangnya tidur atau tidur tidak berkualitas berisiko memiliki gangguan kesehatan seperti OSA. OSA merupakan gangguan pernapasan atau napas berhenti beberapa kali sepanjang tidur. Kondisi ini akan mencegah oksigen dapat masuk ke paru-paru.
Gejala OSA ada banyak. Seperti tersedak, tapas tersengal saat tidur, dengkuran keras dan permanen, lelah berlebihan, dan sulit berkonsentrasi di siang hari.
"Ketika hal ini terjadi, otak dan seluruh tubuh tidak mendapatkan oksigen yang cukup sehingga mengganggu metabolisme dan fungsi regeneratif pada tubuh," kata Dr. Andreas lagi.
Kurangnya durasi atau kualitas tidur ternyata dapat menimbulkan gangguan kesehatan. Untuk itu, mari tingkatkan kesadaran terhadap kualitas tidur dengan berbagai cara.