Fimela.com, Jakarta Tak ada orang yang tidak suka liburan, bukan? Di tengah penatnya bekerja, seseorang begitu menginginkan liburan. Untuk merasakan liburan, seorang pekerja hanya mampu memanfaatkan cuti dan tanggal merah yang berbarengan dengan akhir pekan.
Biasanya, seseorang mendapatkan waktu kerja selama 5-6 dalam seminggu. Namun sebenarnya, seseorang hanya perlu bekerja tiga hari dalam seminggu. Sisa waktu empat hari, bisa dimanfaatkan untuk liburan, seperti dikutip dari Bright Side pada Selasa (5/3/2019).
Advertisement
BACA JUGA
Bekerja tiga hari dalam seminggu berkaitan dengan keseimbangan dan kesehatan mental seseorang. University of Melbourne pun melakukan penelitian terkait hal tersebut pada 2016. Dari hasil penelitian tersebu menunjukkan bahwa rata-rata seseorang memiliki kinerja kerja pada 25 jam perminggu. Setelah itu, kinerjanya akan menurun.
Advertisement
Terkait dengan risiko kesehatan mental
Salah satu peneliti, Colin McKenzie yang merupakan profesor ekonomi dari Universitas Keio menjelaskan bahwa jam kerja yang panjang dapat membantu merangsang kekuatan otak namun dengan risiiko melukai fungsi kognitif melalui kelelahan dan stres.
Hasil lain menunjukkan bahwa orang yang bekerja berjam-jam memiliki kemampuan kognitif lebih rendah dari orang yang bahkan tidak bekerja. Dari hasil penelitian ini menekankan pentingnya berhati-hati untuk menghindari terlalu banyak pekerjaan.