Fimela.com, Jakarta Hidup di zaman serba online membuat semua urusan jadi mudah dan praktis. Untuk bepergian misalnya, kini tak perlu bingung mencari rute mana yang bebas macet, karena sudah ada transportasi online yang siap dipesan kapan saja. Begitu juga jika ada kebutuhan mendadak, mulai dari makanan, belanja sehari-hari, hingga tiket bioskop semua bisa didapatkan hanya lewat beberapa sentuhan di layar smartphone.
Grab telah terbukti menjadi partner andalan dalam segala kondisi. Awalnya hanya memiliki jasa layanan ride-hailing, kini Grab menjadi Everyday SuperApp terkemuka di Asia Tenggara yang menawarkan solusi sehari-hari, mulai dari layanan transportasi, pengiriman barang dan makanan, pembayaran mobile, hingga hiburan digital. Bukan hanya menghadirkan pelayanan lengkap, Grab juga terbukti memberikan layanan berkualitas terbaik, paling terjangkau, dan efisien waktu.
Ketiga poin ini terus dipertahankan dan ditingkatkan saat Grab memasuki level baru, dari unicorn ke decacorn pada akhir tahun 2018. Decacorn sendiri merupakan istilah yang diberikan pada perusahaan teknologi yang berhasil mencapai valuasi 10 kali lipat unicorn, atau tepatnya di atas US$ 10 miliar.
Advertisement
Grab sendiri di empat tahun terakhir ini memang berhasil mencetak investasi besar, lebih dari US$6 miliar yang membuat valuasinya mencapai US$11 miliar. Nama Grab masuk dalam jajaran elit startup decacorn seperti SpaceX, Uber, Airbnb dan Dropbox, bahkan menjadi decacorn pertama dan satu-satunya dari Asia Tenggara.
Walau belum sepenuhnya membukukan laba bersih, startup decacorn sudah mencatatkan pendapatan yang baik berkat model bisnis yang dikembangkan. Tahun 2018, Grab memiliki pendapatan mencapai US$1 miliar dari wilayah operasional yang mencakup 8 negara di Asia Tenggara. Hal ini yang terus menarik perhatian investor untuk menyuntikkan sejumlah dana dan menarik jumlah pengguna yang kian besar, sehingga membawa startup yang dirintis pada tahun 2012 ini menjadi decacorn.
Pencapaian fantastis ini merupakan buah kerja keras selama kurang lebih 7 tahun lamanya. Didirikan oleh Anthony Tan dan Hooi Ling Tan dengan nama MyTeksi di Malaysia, dua tahun kemudian, tepatnya pada tahun 2014, Grab berhasil meraih status unicorn dan melakukan ekspansi ke Vietnam dan Indonesia.
Namanya berubah menjadi GrabTaxi dan meluncurkan layanan lain yang sekarang sering kamu pesan, seperti GrabCar, GrabFood, atau GrabBike. Nama Grab baru disandang pada tahun 2016 dan terus mempertahankan platform filosofi terbuka dengan menyatukan para mitra untuk bergerak bersama demi kehidupan yang lebih baik di Asia Tenggara. Ditambah statusnya yang kini menjadi decacorn, bakal ada lebih banyak layanan yang bisa kamu nikmati sebagai pengguna setia.
Kini Grab berhasil mencatatkan sejarah menjadi decacorn (super unicorn) pertama di Asia Tenggara yang memiliki layanan yang baik, tarif terjangkau, dan menawarkan efisiensi untuk para pengguna.
(fim/eth)